Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Kecewa BNBR Lakukan "Reverse Stock"

Kompas.com - 26/06/2018, 16:44 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Suspensi terhadap saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membuat geram segenap investor terhadap direksi BNBR.

Kekecewaan disampaikan salah satu investor BNBR pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Insidentil yang digelar jajaran direksi BNBR di Bakrie Tower, Jakarta, Selasa (26/6/2018).

"Saya punya saham BNBR dari harga murah, mahal, terus murah sampai sekarang turun itu banyak sekali. Sebelumnya saya minta maaf kalau nanti ada kata-kata saya yang kurang berkenan buat bapak direksi sekalian," kata salah seorang investor, Nunuk Darmawan.

Nunuk menegaskan kekecewaannya atas reverse stock yang dilakukan BNBR. Saham BNBR justru terus menukik turun setelah reverse stock dilakukan. Padahal dia berharap saham BNBR kembali likuid setelah reverse stock.

(Baca: Investor Protes Rencana Reverse Stock Bakrieland)

Seperti diketahui bahwa harga saham BNBR beberapa waktu lalu sempat anjlok menjadi Rp 50 per lembar.

Hal itu kemudian membuat perseroan melakukan reverse stock 10 kali lipat hingga membuat harga saham BNBR menjadi Rp 500.

Namun, setelah reverse stock dilakukan, harga saham BNBR justru kembali turun dan kini menyentuh level Rp 70.

"Kemarin dari saat reverse stock Rp 500 langsung turun jadi Rp 400 dan turun lagi sampai sekarang Rp 70," keluh Nunuk.

(Baca: BNBR Terancam Kembali Jadi Saham Gocap)

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BNBR Bobby Gafur Umar menyampaikan upaya perseroan merestrukturisasi utang dan potensi bisnis yang akan dilakukan BNBR ke depannya.

Nunuk sendiri mengaku puas mendengar keterangan dari Bobby. Namun, dia berharap agar semua rencana dan upaya tersebut bisa direalisasikan.

"(Jawabannya) cukup banget, tapi saya mau itu jadi kenyataan," ujar Nunuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Kadin Sebut Ekonomi RI Kuat Hadapi Dampak Konflik di Timur Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com