Pemkot Pekanbaru Janji Bayar Tagihan, PLN Kembali Nyalakan Lampu PJU

JAKARTA,  KOMPAS.com - Pemerintah Kota Pekanbaru dengan PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau mengadakan pertemuan guna membahas permasalahan dipadamkannya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) kota tersebut.

PLN terpaksa memadamkan lampu penerangan jalan umum karena Pemerintah Kota Pekanbaru menunggak pembayaran tagihan listrik hingga Rp 37 miliar.

Manajer SDM & Umum PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Habibollah, mengatakan, dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak melakukan komunikasi untuk meluruskan miskomunikasi yang terjadi sebelumnya antara Pemerintah Kota Pekanbaru dan PLN.

"Kedua pihak tersebut juga berkomitmen akan bersama-sama melaksanakan kesepakatan yang telah ditandatangani bersama antara Pemerintah Kota Pekanbaru dengan PT PLN (Persero) Area Pekanbaru," ujar Habibollah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/6/2018).

(Baca: Jalanan Gelap, Pemkot Pekanbaru Tunggak Tagihan Listrik RP 32 Miliar ke PLN)

Menurut Habibollah, pertemuan tersebut menghasilkan dua kesepakatan.

Pertama, untuk menjaga kemanan dan kenyamanan kota Pekanbaru maka pihak PLN Area Pekanbaru bersedia menyalakan kembali Penerangan Jalan Umum (PJU) seperti kondisi semula.

Kedua, segala permasalahan terkait tagihan rekening PJU oleh pihak kedua ( PLN) kepada pihak pertama (Pemerintah Kota Pekanbaru) akan dibahas kembali oleh kedua belah pihak pada Kamis, 28 Juni 2018.

Pembahasan itu akan melibatkan Kepala Kejaksaan Negeri Pekanbaru sebagai mediator.

Permintaan maaf

Pemerintah Kota Pekanbaru yang diwakili oleh Sekretaris Kota Pekanbaru HM Noer dan General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau M Irwansyah Putra menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kota Pekanbaru atas ketidaknyamanan yang terjadi beberapa hari ini akibat adanya pemutusan Penerangan Jalan Umum.

"Kedua belah pihak berharap dengan adanya kesepakatan ini juga akan menjadikan hubungan antara PLN dengan Pemkot Pekanbaru yang sudah berjalan baik lebih harmonis lagi," kata Habibollah.