Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Mobil Pegawai Diduga Terkait Kritik Serikat Pekerja

Kompas.com - 28/06/2018, 14:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) mengecam keras penembakan terhadap mobil salah satu pekerja JICT di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (27/6/2018).

Ketua Serikat Pekerja JICT Hazris Malsyah menduga peristiwa tersebut berkaitan dengan perpanjangan kontrak JICT jilid II dengan Hutchison yang ditentang para pekerja.

"Kemungkinan ada kaitan dengan kritik keras oleh pekerja terkait perpanjangan kontrak JICT jilid II kepada Hutchison yang melanggar aturan dan merugikan negara Rp 4,08 triliun," ujar Hazris melalui keterangan tertulis, Kamis (28/6/2018).

SP JICT meminta Polri mengungkap kasus penembakan mobil salah satu pekerja JICT tersebut.

(Baca: Mobil Pegawai Pelabuhan Ditembak Orang Tak Dikenal)

 

Oleh karena itu, SP JICT mendorong Badan Pemeriksa Keuangan menyelesaikan audit kasus Pelindo II yang masih belum selesai.

Selain itu, SP JICT meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengungkap tuntas kasus kontrak JICT tersebut.

"Seluruh pekerja di Indonesia berhak mendapatkan rasa aman dalam bekerja. Ancaman demi ancaman kepada anggota serikat pekerja tidak akan menyurutkan perjuangan untuk mengembalikan JICT ke pangkuan Ibu Pertiwi," kata Hazris.

Teror berulang

Hazris menambahkan, kasus ini juga menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi jajaran pengurus sekuriti JICT serta vendor keamanan.

Menurut dia, kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi. Sejauh ini sudah ada tiga mobil anggota serikat dirusak dan ditembak.

"Sebelumnya kejadian serupa menimpa mobil milik anggota dan mantan Ketua SP JICT Hubertus Sirait dan Nova Sofyan Hakim," kata Hazris.

Sejumlah pekerja dari Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SPJICT) melakukan unjuk rasa di depan gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (31/7/2017). Mereka menuntut Kementerian BUMN melakukan evaluasi terkait audit investigasi perpanjangan kontrak JICT, yang terindikasi merugian negara sebesar Rp4,08 triliun. ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz/aww/17.ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz Sejumlah pekerja dari Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SPJICT) melakukan unjuk rasa di depan gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (31/7/2017). Mereka menuntut Kementerian BUMN melakukan evaluasi terkait audit investigasi perpanjangan kontrak JICT, yang terindikasi merugian negara sebesar Rp4,08 triliun. ANTARA FOTO/Syailendra Hafiz/aww/17.

Padahal, penembakan tersebut terjadi di area lini 1 pelabuhan dan hanya berjarak 10 meter dari pos jaga sekuriti.

Di area tersebut terdapat kode keamanan internasional ISPS, petugas keamanan yang berjaga 24 jam, dan ada 200 lebih CCTV terpasang.

"Tentu kejadian ini menjadi pertanyaan," ujar dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com