Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Pemerintah Capai Rp 4.169 Triliun, Ini Rinciannya

Kompas.com - 28/06/2018, 19:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan melalui laporan realisasi APBN 2018 per akhir Mei 2018 mencatat total utang pemerintah pusat sebesar Rp 4.169,09 triliun atau tumbuh 13,55 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year).

Komponen utang secara umum terdiri dari pinjaman sebesar Rp 767,82 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3.401,27.

Berdasarkan dokumen realisasi APBN per Mei 2018 yang diterima Kompas.com, tertera poin pinjaman dibagi dua, menjadi pinjaman luar negeri sebesar Rp 762,41 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 5,40 triliun. Sementara untuk SBN, terbagi menjadi denominasi rupiah sebesar Rp 2.408,40 triliun dan denominasi valas senilai Rp 992,87 triliun.

"Hingga akhir Mei 2018, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan Rp 14.092,72 triliun. Dengan jumlah PDB tersebut, rasio utang pemerintah per akhir Mei tetap terjaga di bawah 30 persen atau 29,58 persen, di mana persentase itu masih jauh di bawah batas 60 persen terhadap PDB sebagaimana ketentuan UU Keuangan Negara," demikian keterangan dari laporan tersebut.

Baca juga: Menjawab Prabowo tentang Utang

Kementerian Keuangan juga menyebut, dari komposisi utang, pinjaman pemerintah dari kreditur komersial turun 4,65 persen. Adapun utang pemerintah dari kreditur komersial pada akhir Mei 2017 Rp 43,40 triliun dan akhir Mei 2018 turun jadi Rp 41,38 triliun.

Untuk pinjaman luar negeri dan pinjaman dalam negeri hingga akhir Mei 2018 tumbuh 5,38 persen, sedangkan pertumbuhan SBN sebesar 15,54 persen (year on year). Adapun pada bulan Mei lalu, pemerintah telah meluncurkan SBR-003 dalam rangka pendalaman pasar keuangan.

Imbal hasil dari SBR-003 sebesar 6,80 persen. Dari masa penawaran mulai tanggal 14 sampai 25 Mei 2018, SBR-003 dinilai berhasil menarik minat masyarakat dan mencatatkan kontribusi bagi pembiayaan negara sebesar Rp 1.928 triliun.

Kompas TV Dengan kurs tengah BI kemarin (21/9), utang luar negeri April lalu setara dengan 5.029 triliun rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com