JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia melaporkan terdapat peningkatan jumlah debitur usia 26 hingga 35 tahun yang mendominasi pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Pertumbuhan debitur usia 26 hingga 35 tahun ini utamanya terjadi di pangsa rumah tapak tipe 22 hingga 70 meter persegi rumah susun tipe 22 hingga 70 meter persegi, serta rumah susun tipe 21 ke bawah.
"Terjadi perubahan perilaku debitur KPR di beberapa tipe, yaitu debitur usia muda saat ini lebih mendominasi KPR untuk tipe rumah tapak 22 sampai 70 meter persegi, rumah susun atau flat 22 sampai 70 meter persegi dan rumah susun di bawah tipe 21 meter persegi," ujar Asisten Deputi Gubernur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Fillianingsih Hendarta di Jakarta, Senin (2/7/2018).
Jika dirinci, pangsa usia 26 hingga 35 tahun untuk rumah tapak tipe 22-70 meter persegi terus meningkat dari tahun 2014 hingga 2018. Adapun jumlah persentase debitur rumah tipe 22-70 meter persegi untuk usia 26 hingga 35 tahun berada pada kisaran 35 hingga 50 persen dari total debitur KPR.
Sementara untuk rumah susun atau flat tipe 22-70 meter persegi, di tahun 2018 debitur usia 26 hingga 35 tahun mulai mendominasi pasar. Persentase debitur usia tersebut dari keseluruhan debitur KPR berjumlah 35 persen.
Fillianingsih menilai, peningkatan ini disebabkan di rentang usai 25 hingga 36 tahun umumnya seseorang mulai memiliki kebutuhan rumah pertama.
"Sementara kepemlilikan rumah untuk usia di atas 36 hingga 45 tahun trennya menurun. Mereka bukan lagi debitur rumah pertama umumnya," tambah dia.
Di rentang usia tersebut, umumnya seseorang tidak membeli rumah lantaran kebutuhan rumah pertama, tetapi lebih kepada kebutuhan investasi.
BI sendiri kini sedang melakukan pelonggaran kebijakan Loan To Value (LTV) untuk mendorong pertumbuhan di sektor properti. BI melalui relaksasi ini memberikan kebebasan kepada perbankan untuk mengatur rasio LTV kedit properti dan pembiayaan properti fasilitas rumah pertama untuk semua tipe.
Relaksasi kebijakan ini akan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.