Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Sri Mulyani Digoda Anggota DPR untuk Debat dengan Rizal Ramli

Kompas.com - 02/07/2018, 20:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu anggota Komisi XI DPR RI, Elviana, sempat menceritakan bahwa dia sering membaca komentar seputar perekonomian Indonesia dari mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli.

Cerita itu disampaikan langsung di tengah rapat Komisi XI dengan Kementerian Keuangan, di mana hadir Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (2/7/2018) malam.

Awalnya, Elviana minta pendapat Sri Mulyani tentang pandangan Rizal di dalam sebuah grup WhatsApp. Elviana sendiri masuk dalam grup WhatsApp itu bersama Rizal dan tokoh-tokoh lain di sana.

"Katanya, apakah APBN bisa berjalan bila pemerintah tidak menarik utang baru dalam 2 sampai 3 bulan saja? Jadi, saya hanya menyampaikan bahwa kami mendapat masukan di luar forum-forum seperti ini soal ekonomi. Di satu sisi, yang mereka sampaikan ada benarnya juga. Di sisi lain, Ibu berusaha menyampaikan fakta-fakta yang telah dilakukan oleh pemerintah. Begitu saja, Bu," kata Elviana.

Baca: Menkeu Diminta Tak Ladeni Tantangan Debat Rizal Ramli soal Utang

Menanggapi hal tersebut, Sri Mulyani tersenyum lalu menjawabnya setelah dipersilakan oleh pimpinan sidang. Suasana saat itu mulai ramai, karena para anggota dewan dan yang hadir di rapat tersebut tahu Rizal sempat menantang Sri Mulyani berdebat tentang utang pemerintah beberapa waktu lalu.

"Pertama, kalau disebutkan apakah APBN bisa jalan, ya buktinya kami jalan. Kalau apakah dengan utang baru, kan APBN 2018 sudah disetujui dengan defisit 2,19 persen. Kira-kira Rp 325,9 triliun untuk keseluruhan tahun 2018," tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani juga menjelaskan, melihat ekonomi tidak bisa hanya dari 1 indikator saja. Misalnya, meski ada kenaikan harga minyak yang meleset dari asumsi makro APBN tahun ini, di sisi lain hal tersebut merupakan potensi penerimaan pajak, terutama dari pajak migas dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Hanya, kalau murni (melihat) dari situ, sebetulnya defisit APBN kita bisa lebih kecil. Namun, karena subsidi kita harus ditambah, maka ada pengeluaran tambahan. Tapi, secara total, postur kita di maksimum defisit 2,19 persen," ujar Sri Mulyani.

Setelah Sri Mulyani menjelaskan, Elviana langsung menanyakan hal lain yang semakin mengundang rasa penasaran para peserta rapat.

"Bu, kenapa enggak berani debat dengan Pak Rizal?" tanya Elviana yang disambut ramai orang di sana.

"Kan saya debatnya sama Komisi XI. Saya Menteri Keuangan, bukan tukang debat, jadi saya mengelola fiskal," jawab Sri Mulyani yang disambut tepuk tangan.

Sri Mulyani menegaskan, semua yang dia jelaskan selalu mengacu kepada Undang-Undang dan merupakan informasi publik yang bisa diketahui oleh siapa saja. Dia turut memastikan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi baik dan berkelanjutan.

"Jadi, kami tidak hanya merespons untuk satu indikator. Semuanya bergerak. Kami ingin ekonomi kita tetap aman, terjaga, relatif dalam hal ini walaupun ada goyangan tapi tetap terjaga, berkelanjutan, dan tetap bisa menciptakan progress perbaikan," sebut Sri Mulyani.

"Mungkin itu yang bisa kami sampaikan. Moga-moga bisa ditulis juga di dalam WhatsApp group-nya, Bu," tambah Sri Mulyani yang disambut tawa orang di ruang rapat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com