Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapan Sri Mulyani soal Freeport dan Ekonomi Pancasila

Kompas.com - 03/07/2018, 15:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan pemerintah akan menerapkan prinsip yang sesuai agar PT Freeport Indonesia (PTFI) setelah divestasi dapat selaras dengan azas dalam ekonomi Pancasila

"Seperti yang saya sampaikan tadi, dalam proses negosiasi kami mengacu pada UUD dan undang-undang yang kami miliki sekarang ini dan value-value yang kami anggap akan memberikan suatu praktik dari sisi pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya alam kita sesuai dengan azas Pancasila," kata Sri Mulyani saat seminar nasional yang digelar Habibie Center dengan tema Ekonomi Pasar Pancasila di Hotel Le Meridien, Selasa (3/7/2018).

Usai memaparkan tentang ekonomi Pancasila, Sri Mulyani menanggapi pertanyaan pewarta soal apakah PT Freeport Indonesia (PTFI) sudah menerapkan ekonomi yang berlandaskan pada Pancasila.

Sri mengatakan azas Pancasila yang dimaksud tidak hanya dari beberapa sila di dalamnya, melainkan Pancasila atau lima sila secara keseluruhan.

Baca juga: Jokowi Berharap Proses Akuisisi PT Freeport Rampung Juli 2018

Sri Mulyani memandang, selama ini konteks ketika bicara ekonomi Pancasila hanya menitikberatkan pada aspek keadilan sosial atau sila ke lima, padahal sila lain juga penting dalam melaksanakan kegiatan ekonomi melalui kebijakan dan praktik sehari-hari.

"Kalau kita bicara soal keadilan sosial, bicara soal persatuan Indonesia, tentang perikemanusiaan, kita lihat dalam konteks undang-undang yang ada, compliance atau kepatuhan terhadap lingkungan atau masyarakat sekitar," ujar dia 

Ketika ditanya apakah PTFI sudah menerapkan ekonomi Pancasila terhadap aspek lingkungan, Sri Mulyani tidak menjelaskan lebih lanjut.

Divestasi saham

Dari perkembangan terakhir, proses divestasi PTFI sudah sampai pada perhitungan atau valuasi saham.

PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero) sebagai induk holding BUMN pertambangan yang ditugaskan untuk divestasi PTFI memastikan angka valuasi untuk Indonesia cukup baik.

Deputi Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menyebut, PTFI dengan Rio Tinto sudah sepakat menyatukan perhitungan valuasi divestasi saham sehingga angka yang dipakai adalah sama.

Saat ini, Indonesia baru memiliki 9,36 persen saham PTFI dan harus memenuhi target 51 persen dengan membeli participating   interest 40 persen milik Rio Tinto untuk kemudian dikonversi jadi saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com