Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Jelang Lebaran Bertengger di Level Aman

Kompas.com - 03/07/2018, 15:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA,  KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatat angka inflasi Juni 2018 sebesar 0,59 month to month dengan indeks harga konsumen sebesar 133,77.

Sementara inflasi year on year sebesar 3,12 persen. Dari 82 kota yang diriset BPS, semuanya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan sebesar 2,71 persen dengan IHK sebesar 146,13.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, inflasi tersebut wajar karena bertepatan dengan momentum bulan Ramadhan dan Lebaran.

Sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, di masa tersebut permintaan akan barang tinggi sehingga harga komponen cenderung naik. Namun, kenaikan harga tidak signifikan. 

Baca juga: Inflasi Juni 2018 Tercatat 0,59 Persen

"Kalau kita lihat 3,12 persen (yoy) masih di bawah sasaran inflasi 3,5 persen. Tentu capaian yang menggembirakan," ujar Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka inflasi turun 0,10 persen. Pada Juni 2017 yang juga bertepatan dengan momentum Lebaran, terjadi inflasi 0,69 persen.

Bahkan, inflasi pada Lebaran tahun ini merupakan terendah jika dibandingkan dengan Lebaran dalam tujuh tahun terakhir.

Berdasarkan data BPS, Lebaran 2017 yang terjadi pada Juni 2017 menunjukkan angka inflasi 0,69.

Baca  juga: Inflasi Jelang Lebaran 2018 Terendah Selama 8 Periode Terakhir

Pada Lebaran 2016 yang jatuh pada Juli angka inflasinya juga 0,69. Selanjutnya, pada Lebaran 2015 yang berlangsung pada Juli inflasi 0,93, Lebaran 2014 yang jatuh pada Juli inflasi 0,93, Lebaran 2013 pada Agustus inflasi 1,12, Lebaran 2012 yang jatuh pada Agustus inflasinya 0,95, dan Lebaran 2011 pada Agustus inflasi 0,93.

"Ini merupakan angka menggembirakan dan kita apresiasi kerja pemerintah dan BI yang berupaya keras mengendalikan harga di bulan Lebaran dengan berbagai antisipasi," kata dia.

Meski terjadi inflasi, kata Suhariyanto, tak menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Deflasi

Penjual telur ayam sedang menjajakan dagangannya di Pasar Sukatani Deppen, Depok.KOMPAS.com/IWAN SUPRIYATNA Penjual telur ayam sedang menjajakan dagangannya di Pasar Sukatani Deppen, Depok.

Suhariyanto mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengendalikan harga di pasar, terutama harga pangan. Sebab, di beberapa komoditas, di sektor pangan terjadi deflasi.

Deflasi terjadi untuk telur ayam ras, cabai merah, beras, dan bawang putih.

"Daya beli masyarakat masih bagus. Yang membedakan dengan Lebaran sebelumnya bahan makanan terjaga (harganya)," kata Suhariyanto.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com