Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GMF Targetkan Raup Pendapatan 5 Juta Dollar AS dari Kerja Sama dengan Airbus

Kompas.com - 03/07/2018, 21:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF) menargetkan bisa mendapatkan revenue tak kurang dari 5 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari hasil kerja sama dengan perusahaan manufaktur pesawat Airbus.

"Dalam kerja sama selama lima tahun ke depan ini kami harapkan khusus dari training center itu pendapatan lebih dari 5 juta dollar AS," kata Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto saat ditemui awak media di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Kolaborasi yang dijalin GMF dengan Airbus hingga 2023 mendatang itu ditujukan untuk pengembangan fasilitas training center di Indonesia. Namun, Iwan optimis ke depannya kerja sama tersebut bisa dalam hal manajemen sparepart pesawat di Indonesia.

"Jadi nanti center-nya itu enggak hanya di Singapura, tetapi juga di Indonesia karena di Indonesia populasi pesawat tinggi sekali, mulai dari pesawat kecil sampai pesawat besar," imbuh Iwan.

Adapun kerja sama fasilitas training center dengan Airbus kali ini merupakan yang kedua setelah pertama kali dilakukan pada periode 2013-2018. Iwan menyatakan, Airbus telah menjadi pionir dan peletak pondasi pembentukan training center manufaktur pesawat di Indonesia.

Dengan begitu, GMF mendapatkan kesempatan untuk dikenal perusahaan manufaktur pesawat lainnya untuk diajak bekerja sama.

"Sekarang ini memang banyak sekali pabrik-pabrik pesawat di dunia yang menghubungi kita untuk kerja sama sebagai repair station-nya. Sebab, mereka butuh layanan after sales service-nya daripada mereka mendirikan bengkel baru kita kan sudah punya fasilitasnya jadi lebih baik kerja sama dengan kita dan ini disadari mereka," jelas Iwan.

Iwan menambahkan, untuk saat ini hanya kerja sama dengan Airbus yang sudah terimplementasi di lapangan. Namun demikian, dia memastikan sudah ada perusahaan manufaktur pesawat lainnya seperti Wuxi Original Mechanical & Electrical Co. Ltd (OMEC) dari China yang ingin bekerja sama dengan GMF.

"Ya yang sudah terimplementasi itu Airbus, tetapi kalau sifatnya MoU sudah ada beberapa. Contohnya di China itu ada OMEC yang sudah MoU dengan kita, tetapi tetap mereka lihat juga ada enggak pemesanan pesawat OMEC di Indonesia. Intinya mereka sudah MoU, sudah ancang-ancang untuk kerja sama dengan kita," tandas Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com