Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub dan Keluarga Korban KM Sinar Bangun Tabur Bunga di Danau Toba

Kompas.com - 05/07/2018, 19:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan prosesi tabur bunga bersama perwakilan keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Kamis (5/7/2018).

Sebelumnya, Budi menyambangi posko Tim Ad Hoc di Pelabuhan Tigaras. Ia mendengarkan paparan tim atas temuan fakta di lapangan soal aktivitas pelabuhan penyeberangan.

Setelah itu, ia bersama jajaran Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, dan keluarga korban menaiki kapal Kapal Sumut I yang bersandar di pelabuhan itu.

Selama di lambung kapal, Budi berinteraksi dengan keluarga korban. Budi menyampaikan ucapan bela sungkawa dan menguatkan mereka.

Baca juga: Kadisbud Samosir Dipanggil sebagai Tersangka Kasus Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Kapal tersebut berhenti setelah kapal melaju sekitar 30 menit dari pelabuhan. Diperkirakan di situ titik KM Sinar Bangun tenggelam.

"Mari kita bacakan doa dengan cara masing-masing. Kita doakan agar almarhum dan almarhumah dapat tempat di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Budi di kapal Sumut I.

Secara bergantian, Budi dan keluarga korban menabur bunga ke laut sebagai penghormatan dan simbol melepas kepergian para korban.

Beberapa dari mereka tampak menangis. Budi berharap pihak keluarga merelakan kepergian anggota keluarganya dan terus mengirim doa.

Baca juga: Pencarian Korban KM Sinar Bangun di Danau Toba Dihentikan

"Saya tahu kejadian ini tidak mudah, oleh karena itu saya minta seluruh unsur dari Pemda, Polri, supaya ini tidak terjadi lagi," kata Budi.

Operasi pencarian korban KMP Sinar Bangun resmi dihentikan pada hari ke-14, Selasa (3/7/2018) lalu.

Berdasarkan data terakhir, korban meninggal yang berhasil ditemukan sebanyak 3 orang dan 164 orang hilang. Sementara korban yang selamat ada 18 orang.

Diberitakan sebelumnya rekaman remotely operated vehicle (ROV) di kedalaman 450 meter Danau Toba pada operasi pencarian korban hari ke-11 menyebutkan, posisi bangkai KMP Sinar Bangun ditemukan sekitar tiga kilometer dari Pelabuhan Tigaras.

Baca juga: Menhub: Sebelum Kejadian Danau Toba, Saya Sudah Warning Syahbandar

Dugaan ini diperkuat dengan terlihatnya beberapa sepeda motor, bagian-bagian kapal, dan mayat korban.

Sampai hari ke-13, tim SAR gabungan masih menggunakan ROV dibantu dua pukat harimau yang diturunkan dari KMP Sumut I dan KMP Sumut II.

Namun bukan hal mudah untuk mengevakuasi para korban dan mengangkat bangkai kapal. Kedalaman danau menjadi kendala utama yang juga berdampak bagi para penyelamat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com