Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Stabil Selama Ramadan dan Lebaran, Mendag Senang

Kompas.com - 06/07/2018, 08:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadan dan Lebaran lalu.

Rasa terima kasih itu disampaikan Enggar dengan memberikan sejumlah penghargaan terhadap pelaku usaha dan kementerian serta lembaga (K/L).

"Saya tidak bisa dan tidak mungkin terjadi karena satu orang, itu karena sinergitas semua pihak. Tanpa kerja sama dengan Pemda, asosiasi dan pelaku usaha ini semua tidak akan terjadi," ujar Enggar di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Sebanyak 43 penghargaan diberikan kepada para pelaku usaha dan K/L serta pemda atas kontribusinya menjaga harga bahan pokok selama masa Ramadan dan Lebaran tersebut.

Adapun indikator keberhasilan stabilisasi harga pangan tersebut tercermin dari tingkat inflasi kelompok bahan makanan pada Mei dan Juni 2018 yang terkendali.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi kelompok bahan makanan pada Mei dan Juni secara berturut-turut sebesar 0,21 persen dan 0,88 persen.

"Sinergi yang ada ini telah mampu menghasilkan inflasi terendah dalam lima tahun terakhir. Bila dibandingkan dengan periode puasa empat tahun terakhir tingkat inflasi khususnya di kelompok bahan makanan cenderung turun," jelas Enggar.

Tak hanya itu, Enggar pun nampak sumringah lantaran masyarakat tak menduga kalau harga pangan selama Ramadan dan Lebaran tidak naik.

Padahal, kata Enggar, sudah merupakan hal yang lumrah di tengah masyarakat selalu muncil persepsi kenaikan harga ketika periode tersebut.

"Jadi agak sulit membuat persepsi masyarakat kok tidak naik. Ada barang naik, harga naik, itu yang biasa terjadi. Bukan sesuatu yang mudah dalam menyatukan sikap, pandangan dan pendapat dalam menjaga kestabilan harga pangan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com