Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Kaki Gunung Sopotan Minahasa Kawasan Penyangga Cabai dan Bawang Merah

Kompas.com - 08/07/2018, 10:20 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

MINAHASA, KOMPAS.com - Minahasa, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara yang memiliki sumber air yang cukup yang berasal dari Danau Tondano.

Minahasa mempunyai potensi yang luar biasa untuk pengembangan cabai dan bawang merah, khusunya di Wilayah kaki Gunung Sopotan. 

Pasalnya, hamparan tanah yang subur di kabupaten ini mendukung untuk pengembangan tanaman hortikultura tersebut.

Lokasinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, mempermudah Kabupaten Minahasa memasok cabai dan bawang merah ke Kota Manado dan sekitarnya.

Dengan demikian, kebutuhan cabai dan bawang merah untuk masyarakat Sulut dapat terpenuhi dari hasil lokal.

Baca juga: Cegah Banjir, Danau Tondano Dipasangi Tanggul 17,5 Kilometer

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara Novly Wowiling mengatakan, Provinsi Sulawesi Utara sangat prosfektif dalam pengembangan kawasan hortikultura.

Kawasan MODASI yang meliputi Kecamatan Mondoinding (Minahasa Selatan), Modayag

Pertanian bawang putih di Minahasa, Sulawesi UtaraDok. Humas Kementan Pertanian bawang putih di Minahasa, Sulawesi Utara
(Bolaang Mongondow Timur), Passi (Bolaang Mongondow) luasnya bisa mencapai 12.000 hektar (ha).

Kawasan lainnya yang juga potensial adalah kawasan kaki Gunung Soputan seluas 500 ha, meliputi Kecamatan Tompaso Barat dan Langoan Barat.

“Dengan potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara ini, kami siap mengamankan pengembangan kawasan hortikultura khususnya menjaga stabilisasi pasokan aneka cabai dan bawang merah serta siap menyukseskan swasembada bawang putih 2021 seperti yang diamanahkan oleh Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman,” kata Novly Wowiling dalam pernyataan tertulis, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Harga Bawang Merah Anjlok, Mentan Minta Bulog Serap Produksi Petani

Menurut Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa Elke, produksi aneka cabai pada 2016 mencapai 3.382 ton dan meningkat 25 persen pada 2017 menjadi 4.229 ton. Luas panen aneka cabai pada  2017 sebesar 535 hektar.

Pada April 2018, ketersediaan aneka cabai di Minahasa mencapai 190 ton, sedangkan pada Mei 76 ton. 

“Kondisi ini mampu menyuplai cabai sebesar 20 persen dari jumlah produksi aneka cabai di Sulawesi Utara. Ini menandakan bahwa Minahasa secara umum telah mampu memenuhi kebutuhan cabai lokal bahkan bisa menjadi penyangga wilayah Sulawesi Utara”, ujar dia.

Pertanian cabai dan bawang di Minahasa, Sulawesi UtaraDok. Humas Kementan Pertanian cabai dan bawang di Minahasa, Sulawesi Utara

Sementara untuk bawang merah, sepanjang 2017 tercatat produksi bawang merah di Minahasa sebesar 1.698 ton. Luas panennya 263 hektar, meningkat 5,62 persen dari tahun sebelumnya. 

“Minahasa merupakan produsen bawang merah terbesar di Sulawesi Utara. Produksinya tahun 2017 menyumbang 59 persen dari produksi bawang merah Sulawesi Utara. Varietas yang dominan ditanam oleh petani kami adalah Super Philips dan Batu Ijo. Ini potensi yang sangat besar, harus terus didukung untuk dikembangkan,” kata Elke.

Lokasi sentra cabai dan bawang merah di Minahasa tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Tombulu, Langowan Barat, dan Langowan Timur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com