Garuda Indonesia Lunasi Obligasi Rp 2 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah melunasi obligasi senilai Rp 2 triliun.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan pelunasan obligasi merupakan komitmen perseroan dalam memenuhi kewajiban terkait penerbitan surat utang tersebut.

"Seiring dengan peningkatan kinerja perusahaan, Garuda Indonesia akan selalu memenuhi kewajiban secara tepat waktu dan memenuhi seluruh komitmennya kepada para investor," kata Pahala dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Adapun obligasi tersebut memiliki tenor selama lima tahun sejak 2013-2018 dengan pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo dengan tingkat suku bunga sebesar 9,25 persen per tahun dan dibayar setiap tiga bulanan.

Baca juga: Dirut Garuda Optimistis Kinerja Perusahaan Naik pada Semester II-2018

Perolehan penawaran obligasi Rp 2 triliun yang dilakukan pada 2013 silam merupakan bagian dari aksi korporasi Garuda Indonesia guna program ekspansi perusahaan dan peremajaan armada.

Tujuan penggunaan obligasi itu sendiri sebesar 80 persen untuk pembayaran uang muka pembelian pesawat dan 20 persen sisanya dipakai sebagai modal pembayaran sewa pesawat.

Di sisi lain, sejalan dengan optimalisasi kinerja keuangan perseroan, pada kuartal 1 2018 Garuda Indonesia berhasil menekan kerugian maskapai hingga sebesar 36,5 persen menjadi 64,3 juta dollar AS atau setara Rp 868 miliar (kurs Rp 13.500).

Garuda Indonesia juga berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan operasional sebesar 7,9 persen menjadi 983 juta dollar AS atau setara Rp 13,27 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 910,7 juta dollar AS.