Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Otomotif Indonesia Waspadai Dampak Perang Dagang

Kompas.com - 09/07/2018, 05:56 WIB
Kurniasih Budi

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri otomotif mewaspadai dampak perang dagang. Selain itu, Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) memandang dampak nilai tukar rupiah dan dollar Amerika Serikat (AS) bisa memicu kenaikan harga jual.

Ketua Bidang Komersial Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala mengatakan, pada semester II-2018 nanti pihaknya masih mencermati beberapa kondisi.

Salah satu perhatiannya yakni dampak perang dagang. Mengingat bila industri padat karya terkena dampak gagal ekspor maka akan ada pengaruh secara tidak langsung ke otomotif.

"Bila industri padat karya lain ada yang berhenti produksi maka tentu akan berdampak ke sektor otomotif. Mengingat bila karyawan ada yang berhenti bekerja maka bisa berkurang daya belinya," kata Sigit dilansir KONTAN, Minggu (8/7/2018).

Baca juga: Nasib Bebas Bea Masuk Impor AS dari Indonesia Ditentukan Akhir Tahun

Selain itu, faktor melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dapat mempengaruhi harga jual dan suku cadang kendaraan.

Pasalnya, bahan baku komponen otomotif masih impor dan menggunakan mata uang asing.

"Bila kondisi nilai tukar melemah maka akan menggerus marjin. Maka industri mau tidak mau akan ada meningkatkan harga jual pada kuartal III-2018 ini," kata dia.

Sayangnya, ia belum bisa menghitung detail potensi peningkatan harga jual.

Baca juga: Nasib Indonesia dalam Perang Dagang Akan Dibahas di Sidang Kabinet

 

Meski begitu, tahun ini AISI masih yakin penjualan nasional tahun ini dapat mencapai 5,9 juta sampai 6,1 juta unit. Target itu diyakini tercapai karena membaiknya harga komoditas serta harga batubara.

"Pembangunan infrastruktur yang baik akan membawa dampak ekonomi yang baik," ujarnya.
(Eldo Christoffel Rafael/ Barratut Taqiyyah Rafie)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Industri otomotif mewaspadai efek perang dagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com