Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Musiman Mereda, BI Prediksi Neraca Perdagangan Kembali Surplus

Kompas.com - 09/07/2018, 12:42 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan neraca perdagangan akan kembali mengalami surplus setelah sempat didominasi defisit sebelum-sebelumnya.

Keyakinan Perry didukung oleh mulai meredanya impor yang sempat terjadi dan bersifat musiman dalam kurun beberapa bulan terakhir.

"Saya kira untuk neraca perdagangan, survei dari Bank Indonesia, kita surplus kurang lebih 900 juta dollar AS di neraca perdagangan bulan Juni," kata Perry saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018).

Menurut Perry, beberapa bulan sebelumnya impor memang cukup tinggi dalam rangka memenuhi sejumlah kebutuhan dalam negeri.

Baca juga: Pencabutan Potongan Tarif Impor ke AS Bakal Ganggu Neraca Perdagangan

 

Kebutuhan yang dimaksud mulai dari keperluan yang berkaitan dengan proyek infrastruktur serta bahan-bahan makanan menjelang Lebaran.

Terlebih, ekspor juga tidak setinggi impor karena periode Lebaran kemarin hari kerjanya terhitung hanya sedikit, disebabkan panjangnya masa cuti bersama untuk libur Lebaran yang ditetapkan pemerintah.

Perry turut menekankan agar masyarakat serta pelaku pasar tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi, yakni defisit neraca perdagangan, merupakan siklus musiman yang dialami setiap tahun.

"Kalau triwulan 2 secara musiman, (defisit) transaksi berjalan memang lebih tinggi dari triwulan 1. Secara keseluruhan untuk tahunan, kami perkirakan di triwulan 3 dan 4 (defisit transaksi berjalan) akan turun lebih rendah dari 2,5 persen terhadap PDB," ujar Perry.

Baca juga: BI Optimistis Neraca Perdagangan Kuartal II Tahun Ini Surplus

Defisit transaksi berjalan menunjukkan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing dari aktivitas perdagangan internasional dan kegiatan jasa suatu negara.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebelumnya menyatakan untuk menekan defisit transaksi berjalan agar tidak semakin melebar, salah satunya dengan menggiatkan ekspor agar neraca perdagangan bisa surplus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com