Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag dan Kemenlu ke AS Jelaskan Keuntungan Perdagangan Indonesia-AS

Kompas.com - 09/07/2018, 18:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden, Sofjan Wanandi, mengungkapkan pemerintah sedang berupaya meyakinkan Amerika Serikat (AS) agar tetap menjalin kerja sama perdagangan dengan Indonesia. Hal ini dilakukan menyusul ancaman Presiden AS Donald Trump yang hendak memulai perang dagang dengan Indonesia.

"Ya, akan kirim (tim), terutama Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri yang jadi ujung tombaknya," kata Sofjan saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018).

Sofjan menjelaskan, tujuan tim dari Indonesia ke AS adalah dalam rangka diplomasi sekaligus memberi penjelasan bahwa kerja sama perdagangan antara Tanah Air dengan negeri Paman Sam selama ini saling menguntungkan. Harapannya, jika pesan itu dapat diterima, AS tidak perlu meninjau ulang kerja sama perdagangan dengan Indonesia.

Menurut Sofjan, penjelasan yang paling inti akan disampaikan kepada otoritas di AS adalah jumlah investasi dan peluang usaha yang tumbuh di AS berkat ekspor tinggi dari Indonesia. Dari sisi neraca perdagangan, Indonesia disebut lebih banyak mengekspor ke AS ketimbang ekspor AS ke Indonesia.

"Jadi sebenarnya, kita trade sama AS itu biarpun surplus 9 sampai 10 miliar dollar AS dalam setahun secara keseluruhan, tapi AS untung juga karena dia membawa banyak sekali masuk (peluang) macam-macam bidang (usaha), termasuk investasi yang membawa kembali keuntungan mereka, dan lain-lain," tutur Sofjan.

Meski begitu, Indonesia dikatakan Sofjan bukan prioritas AS dalam hal perang dagang. AS masih lebih fokus pada negara seperti China, namun peringatan Trump tetap perlu direspons dengan baik agar hubungan dagang Indonesia-AS bisa tetap terjalin dengan baik.

Sebelumnya diberitakan, AS sedang mengkaji ulang kelayakan Indonesia sebagai penerima manfaat Generalized System of Preference (GSP). GSP merupakan kebijakan memberi pemotongan bea masuk impor yang biasa diberikan negara maju kepada negara berkembang, dalam hal ini AS kepada Indonesia.

Meski GSP untuk Indonesia sedang dikaji, porsi produk yang menerima manfaat pemotongan bea masuk impor ke AS dari Indonesia tidak terlalu besar. Berdasarkan laporan GSP AS tahun 2016, Indonesia hanya memeroleh manfaat GSP sebanyak 1,8 miliar dollar AS dari total ekspor Indonesia ke AS senilai 20 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com