Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA: Sampai Tahun Depan, Suku Bunga BI Bisa Naik Hingga 2 Persen

Kompas.com - 09/07/2018, 20:58 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memperkirakan jika bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan mereka, mau tak mau Bank Indonesia harus kembali meningkatkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Rate (BI7DRRR).

BCA memprediksi BI bahkan bisa menaikkan hingga 200 basis poin (2 persen) sampai tahun 2019 mendatang.

"Rupiah itu kan kalu lihat gearing ratio, setiap kali (Fed Fund Rate) naik 0,25 persen harusnya kita naik 0,5 persen. Memang kalau mereka naik sampai 4 kali, kita bisa naik 2 persen sampai tahun depan," ujar Jahja ketika ditemui di Menara BCA, Senin (9/7/2018).

Sebelumnya, hingga 29 Juni lalu, BI telah menaikkan suku bunga hingga 1 persen.

Jahja menilai, potensi naiknya suku bunga The Fed (Fed Fund Rate) pada bulan September dan Desember, ditambah dengan kenaikan sebanyak 2 hingga 3 kali lagi di tahun berikutnya, patut dipertimbangkan masak-masak oleh BI.

Jika BI tidak menaikkan suku bunga ketika FFR naik, maka nilai mata uang (kurs) rupiah akan semakin tertekan. Ditambah lagi, Indonesia masih sangat bergantung pada impor untuk mendukung konsumsi bahkan produksi dalam negeri.

"Kalau kita nggak naikin bunga yang terkena kurs, kurs itu kan merata, karena kurs itu kan berpengaruh ke impor, bahan baku itu kan kita semua juga masih banyak impor, mau itu buat konsumsi dalam negeri maupun ekspor," jelas dia.

Jika rupiah terus terdepresiasi, maka harga-harga bahan pokok akan meningkat, dan dapat menyebabkan inflasi.

"Kalau harga pokok semuanya naik, kalau itu inflatoar ke depan inflasi kita bisa tinggi, itu bahaya, mengurangi daya beli," jelas Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com