Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Raih Investasi Rp 1,4 Triliun dari Perpanjangan Kontrak 4 Blok Migas

Kompas.com - 11/07/2018, 13:22 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kontrak perpanjangan pengelolaan terhadap empat wilayah kerja (WK) migas terminasi telah ditandatangani antara pemerintah dan operator, dengan skema gross split.

Empat WK tersebut adalah WK Bula, WK Salawati, WK Kepala Burung dan WK Malacca Strait.

"Kontrak bagi hasil ini merupakan kontrak perpanjangan dan pengelolaan bersama antara kontraktor eksisting bersama Pertamina dengan jangka waktu selama 20 tahun," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Adapun kontrak bagi hasil WK Bula dengan Kontraktor Kalrez Petroleum (Seram) Ltd yang sekaligus sebagai operator. Kontrak bagi hasil WK Bula yang ada saat ini akan berakhir pada tanggal 31 Oktober 2019.

Lalu, kontrak bagi hasil WK Salawati dengan Kontraktor Petrogas (Island) Ltd. (operator) dan PT Pertamina Hulu Energi Salawati. Kontrak bagi hasil WK Salawati saat ini akan berakhir pada tanggal 22 April 2020.

Selanjutnya, kontrak bagi hasil WK Kepala Burung dengan kontraktor Petrogas (Basin) Ltd yang sekaligus sebagai Operator dan PT Pertamina Hulu Energi Salawati Basin. Kontrak bagi hasil WK Kepala Burung ini akan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2020.

Kemudian, kontrak bagi hasil WK Malacca Strait dengan Kontraktor EMP Malacca Strait S.A yang sekaligus sebagai Operator dan PT Imbang Tata Alam. Kontrak bagi hasil WK Malacca Strait saat ini (existing) akan berakhir pada tanggal 4 Agustus 2020.

"Partisipasi interest yang dimiliki oleh para kontraktor tersebut termasuk Partisipasi Interest 10 persen yang akan ditawarkan kepada BUMD," kata Djoko.

"Sedangkan perkiraan total nilai investasi dari pelaksanaan komitmen kerja pasti lima tahun pertama adalah sebesar 148,4 juta dollar AS atau setara Rp 1,9 triliun," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com