Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Dukung Usulan Swasta untuk Relokasi Industri

Kompas.com - 13/07/2018, 13:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan ada usulan dari swasta yang disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto dalam rangka mendorong ekspor.

Usulan yang dimaksud adalah mendukung relokasi industri ke tempat yang dinilai bisa lebih efisien sehingga hasil kegiatan industri jadi lebih maksimal.

"Dari daerah yang UMP (Upah Minimum Provinsi)-nya tinggi ke daerah yang UMP-nya rendah. Menteri Perindustrian mengusulkan ada dukungan untuk mempermudah relokasi itu," kata Darmin di kantornya, Jumat (13/7/2018) siang.

Adapun industri yang mengusulkan hal tersebut adalah industri tekstil, garmen, serta sepatu. Darmin tidak menjelaskan lebih lanjut mana saja lokasi yang direncanakan sebagai tujuan industri tersebut untuk direlokasi, dia hanya menegaskan ke tempat yang UMP-nya lebih rendah dari yang sebelumnya.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Tax Holiday untuk Industri Baterai

"Itu inisiatif swasta, bukan pemerintah yang dorong-dorong. Kalau mereka melakukan itu, pasti mereka memindahkan mesin dan sebagainya, bukan cuma membuat bangunan," tutur Darmin.

Adapun bentuk dukungan yang bisa diberikan pemerintah dalam hal ini adalah restrukturisasi mesin-mesin yang sudah tua. Restrukturisasi dilakukan agar dapat berfungsi dengan baik serta lebih produktif.

"Kami juga sedang evaluasi insentifnya yang pas apa," ujar Darmin.

Fokus pemerintah saat ini memang untuk mendorong ekspor, terlebih hingga pertengahan tahun ini neraca perdagangan masih defisit karena jumlah impornya yang jauh lebih besar. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk mendorong investasi dalam rangka memperkuat posisi Tanah Air menghadapi dampak ketidakpastian dari kebijakan perdagangan global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com