Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apple Akan Berinvestasi 300 Juta Dollar AS Untuk Energi Bersih di Cina

Kompas.com - 13/07/2018, 14:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Apple yang bekerja sama dengan para pemasoknya, mengumumkan rencana investasi sebesar 300 juta dollar AS dalam proyek energi terbarukan di Cina melalui Dana Energi Bersih China atau The China Clean Fund, Kamis (12/7/2018).

Dana Energi Bersih China bertujuan untuk menghasilkan setidaknya 1 gigawatt energi atau setara untuk menerangi sekitar 1 juta rumah dengan sarana yang sepenuhnya terbarukan selama empat tahun ke depan.

Pada gelombang pertama, pemasok Apple yang berpartisipasi dalam dana itu yakni Teknologi Catcher, Compal Electronics, Corning Incorporated, Golden Arrow, Jabil, Luxshare-ICT, Pegatron, Solvay, Sunway Communication, dan Wistron. 

Dana Energi Bersih China ini akan dikelola oleh DWS Group, anak perusahaan dari Deutsche Bank.

Energi terbarukan sudah lama menjadi bagian dari DNA perusahaan Apple. Selama satu dekade, Apple sudah mencari sumber energi terbarukan untuk pusat data Carolina Utara. 

Perusahaan menugaskan kontraktor surya Bay Area membangun fasilitas energi surya khusus di pusat tersebut dan kemudian berakhir dengan adanya tiga ladang surya lokal dan sel bahan bakar bio-gas untuk pusat data, seperti yang dilansir Fast Company.

"Misi Apple tidak pernah goyah. Kami di sini untuk mengubah dunia, itu sebabnya kami terus berusaha untuk melakukan lhal besar dengan lebih sedikit mengurangi dampak buruk kami terhadap Bumi yang kita tempati, sambil memperluas dan mendefinisikan kembali kemungkinan di depan," tulis Apple dalam laporan tanggung jawab lingkungan 2018.

Dana Energi Bersih China ini melanjutkan upaya tersebut dan jika berhasil akan berfungsi sebagai model yang dapat dicontoh oleh yang lain.

Seiring dengan penggunaan energi di China meroket. Pemerintah China pun semakin mendorong adanya sumber energi bersih, baik untuk membantu membersihkan kualitas udara di kota-kota China maupun untuk berinvestasi dalam industri masa depan.

"Secara tradisional China mengandalkan batu bara, tetapi dalam beberapa tahun terakhir energi baru dan terbarukan telah tumbuh secara dramatis dan mulai mengambil bagian dari pangsa pasar batubara. Hal tersebut menjadi dorongan kuat dari pemerintah China," kata David Sandalow dalam penerimaan beasiswa (inaugural fellow) di Columbia University untuk Kebijakan Energi Global.

Berkat upaya itu, tahun lalu China berhasil memasang lebih banyak panel surya daripada negara lain di dunia jika digabungkan, China pun memimpin dalam sumber energi angin dan tenaga air.

China dapat menjadi pasar reseptif untuk menginkubasi inisiatif energi terbarukan. Namun, untuk perusahaan kecil dengan sumber daya terbatas, transisi ke energi bersih menjadi tantangan tersendiri. Apple berharap Dana Energi Bersih China ini akan memberikan daya beli yang lebih besar untuk beralih ke energi bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com