Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Masih Tidak Rela Pertagas Diakuisisi PGN, Ini Alasannya

Kompas.com - 16/07/2018, 08:37 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekerja PT Pertamina Gas (Pertagas) masih menolak akusisi 51 persen saham oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Para pekerja Pertagas di Semarang dan Kalimantan bahkan melakukan aksi unjuk rasa terkait rencana akusisi tersebut.

Ketua Serikat Pekerja Pertagas Nugeraha Junaedy menyebutkan,  yang menolak akuisisi tidak hanya para pekerja di Semarang dan Kalimantan saja,  tetapi Serikat Pekerja Pertagas di Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan serta Jakarta semuanya juga menolak.

"Tidak hanya Serikat Pertagas, namun Seluruh Serikat Pekerja dibawah Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) yang terdiri dari MOR (Marketing Operation Region), RU (Refinery Unit), Perkapalan, PEP (Pertamina EP), PGE (Pertamina Geothermal Energi) Se-Indonesia menolak hal yang sama," tegas Nugeraha kepada Kontan.co.id, Minggu (15/7/2018).

Menurut Nugeraha, ada hal mendasar yang tidak bisa diterima para pekerja hingga detik ini terhadap aksi akusisi Pertagas oleh PGN. Salah satunya adalah pemilihan skema akuisisi yang tidak berdasar dan tidak memiliki kajian yang komprehensif terkait divestasi.

Baca juga: PGN dan Pertagas Resmi Bersatu, Kinerja PGN Diprediksi Meroket

"Sekarang CSPA ditandatangani dengan nilai akuisisi 51 persen tiba-tiba, bukan 100 persen, alasannya? Tidak jelas. Oleh sebab itu sangat terlihat sekali proses ini cenderung dipaksakan asal jadi dan sangat terburu-buru," ujar Nugeraha.

Selain itu, Nugeraha juga menyebut dengan diakusisinya Pertagas maka negara bisa dirugikan. Pasalnya pendapatan Pertagas 100 persen tidak lagi dinikmati negara tetapi sebesar 43 persen dinikmati oleh publik karena saham PGN sebesar 43 persen telah dilepas ke publik.

Pemerintah seharusnya membiarkan kondisi perusahaan jalan bersinergi satu sama lain seperti apa adanya. "Toh juga sudah dibawah Pertamina,"  ucap Nugeraha.

Sinergi sudah dilakukan oleh Pertagas dan PGN selama ini. Seperti pembangunan pipa Duri-Dumai, pembagian wilayah komersial, hingga menjadi anak perusahaan baru dengan Pertamina. (Febrina Ratna Iskana)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pekerja Pertagas masih belum rela atas akusisi Pertagas oleh PGN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, KemenKopUKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com