Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski AS "Review" Perdagangan, Neraca Perdagangan Indonesia Surplus

Kompas.com - 16/07/2018, 13:14 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan neraca perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) sampai Juni 2018 masih surplus untuk Indonesia.

Hal ini diungkapkan menyusul kekhawatiran adanya dampak terhadap perdagangan Indonesia-AS setelah United States Trade Representative (USTR) melakukan review Indonesia sebagai penerima manfaat fasilitas bebas bea masuk, baru-baru ini.

"Neraca perdagangan dengan Amerika Serikat masih surplus. Kalau dilihat dari sana, saya yakinkan bahwa ancaman-ancaman itu belum mempengaruhi (surplus neraca perdagangan RI)," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (16/7/2018).

Berdasarkan data neraca perdagangan non-migas per Januari hingga Juni 2018, Indonesia mengalami surplus 4,119 miliar dollar AS atas perdagangannya dengan AS.

Baca juga: Neraca Perdagangan Juni Surplus 1,74 Miliar Dollar AS

Namun, angka ini menurun dibandingkan nilai surplus neraca perdagangan non-migas dengan AS periode Januari-Juni 2017 yang lebih tinggi, mencapai 4,703 miliar dollar AS.

Bila dilihat dari pangsa pasar ekspor non-migas Indonesia, AS termasuk satu dari tiga negara terbesar selain Tiongkok dan Jepang.

Dari total ekspor non-migas Januari-Juni 2018, porsi ke AS sebesar 10,78 persen atau setara dengan 8,56 miliar dollar AS.

Sementara Indonesia tidak terlalu bergantung dengan impor dari AS. Hal itu terlihat dari tiga negara pangsa impor non-migas Indonesia periode Januari-Juni 2018 yang berasal dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand.

Komoditas ekspor

Secara lebih rinci, total ekspor Indonesia ke AS pada Januari-Juni 2018 sebesar 8,559 miliar dollar AS dengan komoditas utama di antaranya lemak dan minyak hewani atau nabati, karet, bahan bakar mineral, kayu dan barang dari kayu, aneka produk kimia, kertas dan kertas karbon, perabotan, ikan dan krustasea, serta pakaian dan aksesori pakaian.

Sedangkan nilai impor dari AS untuk periode yang sama sebesar 4,441 miliar dollar AS, dengan komoditas utama yang diimpor seperti mesin-mesin/pesawat mekanik, biji-bijian berminyak, kapal terbang dan bagiannya, kapas, ampas/sisa industri makanan, bubur kayu, mesin/peralatan listrik, plastik dan barang dari plastik, berbagai produk kimia, serta perangkat optik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com