JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan selalu menekankan urgensi dalam menyusun kebijakan dan menjalankan program aksi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.
Presiden memercayai bahwa tercapainya kesejahteraan petani merupakan prasyarat agar pembangunan pertanian bisa berhasil dan berjalan secara berkelanjutan.
Sebagai bentuk perwujudan cita-cita tersebut, Kementerian Pertanian di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman telah menjalankan berbagai program terobosan yang diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendongkrak produktivitas pangan nasional.
“Sesuai arahan Menteri Pertanian, program terobosan yang diusung Kementan harus sesuai dengan visi bahwa tujuan akhir dari pembangunan pertanian harus mampu mensejahterakan dan memuliakan petani,” kata Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Ketut Kariyasa dalam pernyataan tertulis, Senin (16/7/2018).
Komoditas andalan
Sejumlah program terobosan yang dijalankan Kementan selama empat tahun terakhir ini efektif meningkatkan produksi pertanian hampir pada semua komoditas.
Ketut mencontohkan, produksi padi pada 2017 mencapai 81,16 juta ton.
“Angka ini meningkat 14,42 persen dibandingkan tahun 2014,” ujar dia..
Tidak hanya padi, peningkatan juga terjadi pada sejumlah komoditas strategis lainnya, seperti jagung, bawang merah, dan cabai.
Sementara, produksi bawang merah mencapai mencapai 1,47 juta ton atau naik sebesar 18,79 persen dibanding 2014.
Produksi cabai pada 2017 juga turut meningkat dengan capaian hingga 2,38 juta ton, naik 27,09 persen dibanding tiga tahun sebelumnya.
Produktivitas peternakan meningkat
Peningkatan produksi pertanian 2017 juga ditorehkan oleh sub-sektor peternakan. Produksi sejumlah protein hewani pada 2017 mengalami peningkatan nyata, terutama bila dibandingkan dengan produksi 2014.
Produksi daging sapi pada 2017 sebesar 531,8 ribu ton, meningkat 6,85 persen. Produksi daging ayam juga meningkat menjadi 2,26 juta ton atau naik 16,40 persen.