Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang dari Soekarno-Hatta, Jemaah Haji Tak Perlu Jalani Proses Imigrasi di Arab Saudi

Kompas.com - 16/07/2018, 21:35 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyatakan bakal ada perbedaan dalam hal keberangkatan jamaah haji di Bandara Soekarno-Hatta tahun ini.

Perbedaan tersebut terdapat pada penerapan persyaratan imigrasi. Jika pada tahun-tahun sebelumnya para jamaah haji mengurus segala hal tentang keimigrasian di bandara destinasi atau Jeddah, maka tahun ini mereka sudah bisa langsung mengurusnya di bandara tempat mereka berangkat.

"Ya ada perbedaan karena untuk tahun ini diterapkan untuk persyaratan-persyaratan imigrasi di bandara-bandara origin, bukan di bandara destinasi. Salah satunya Soekarno-Hatta sudah menerapkan itu," jelas Awaluddin di Kantor Pusat AP II, Tangerang, Senin (16/7/2018).

Dengan begitu, kata Awaluddin, para jamaah haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta tak perlu menjalani proses keimigrasian ketika tiba di Arab Saudi.

"Kami menyediakan tempat, rencananya di terminal 2F. Itu akan ada tempat khusus, semua proses clearance tadi oleh pihak Direktorat Jenderal Imigrasi Arab Saudi akan dilakukan di sini. Semua proses standar yang sebelumnya dilakukan di sana akan dilakukan di sini sehingga akan mempercepat waktu bagi para jamaah haji," tuturnya.

Oleh karena itu, dia berharap semakin banyak bandara di Indonesia yang mendapatkan persetujuan untuk menerapkan persyaratan imigrasi sebelum berangkat haji.

Selain Soekarno-Hatta, bandara lainnya yang menyediakan fasilitas tersebut adalah Adi Sumarmo Solo dan Juanda Surabaya.

"Kami juga siapkan satgas haji yang diketuai Kepala Bandara Soekarno-Hatta dari sisi AP II. Kemudian juga menyiapkan infraatruktur atau peralatan tambahan. Jadi saya rasa itu memberikan perubahan dalam penyelenggaraan penerbangan haji tahun ini dibandingkan tahun lalu," pungkas Awaluddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com