Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Terjang Go-Jek Disoroti Presiden HP Inc Asia Pasifik dan Jepang

Kompas.com - 18/07/2018, 23:28 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi asal Indonesia, Go-Jek, dibahas secara khusus oleh Presiden HP Inc Asia Pasifik & Japan Richard Bailey saat berpidato dalam HP Imagine, Rabu (18/7/2018).

Menurut Bailey, Go-Jek merupakan salah satu startup yang mampu melakukan disrupsi dalam era revolusi industri 4.0.

“Alih-alih hanya berfokus pada layanan transportasi, Go-Jek juga memasuki beberapa bisnis lainnya,” kata Bailey.

Saat ini, pengendara Go-Jek melakukan berbagai macam hal, dari makanan dan bahan makana, pembersih, tukang pijat, sampai penata rambut di Jakarta.

Baca juga: Berapa Jumlah Pengguna dan Pengemudi Go-Jek

“Go-Jek adalah aplikasi super,” ujar dia.

Platform Go-Jek membuat pengemudi sibuk sepanjang hari. Pada pagi hari, Go-Jek membuat para pengemudi mengantarkan konsumen pergi ke tempat kerja.

Siang harinya, pengemudi Go-Jek mengirim makanan untuk para pekerja kantor melalui berbagai paket e-commerce. Sementara pada sore hari, mereka mengantar para pekerja pulang ke rumah dan mengantarkan makan malam.

“Go-Jek percaya bahwa pelanggan bukanlah pelanggan ojek, bukan pelanggan pengiriman makanan, bukan pelanggan e-payment, pelanggan hanyalah pelanggan. Mereka adalah manusia dengan masalah sehari-hari,” ujarnya.

Baca juga: Nadiem: Go-Jek Tak Akan Bisa Bertahan Jika Bukan di Indonesia

Bailey mengatakan, Go-Jek tak hanya melakukan disrupsi pada satu sektor. Namun, Go-Jek mampu menghilangkan persoalan yang dihadapi masyarakat setiap hari, memberi kemudahan, memberi solusi pada konsumen yang terjebak dalam kemacetan kota.

“Dengan ketajaman fokusnya dan kemampuannya menghubungkan konsumen melalui teknologi, terbukti startup ini telah menjadi unicorn dengan nilainya hari ini mencapai 5 milar dollar AS,” katanya.

Dampak ekonomi

CEO Go-Jek, Nadiem Makarim berswafoto dengan beberapa mitra gojek yang hadir dalam gelaran Pasar Malam Mitra GojekKOMPAS.com/Gito Yudha Pratomo CEO Go-Jek, Nadiem Makarim berswafoto dengan beberapa mitra gojek yang hadir dalam gelaran Pasar Malam Mitra Gojek

Tahun lalu, peneliti Universitas Indonesia mendapati bahwa pengemudi Go-Jek memperoleh pendapatan sekitar 20 persen lebih banyak daripada upah minimum bulanan rata-rata.

Asosiasi Franchise Indonesia memperkirakan, pendapatan anggotanya naik rerata 30 persen setelah memanfaatkan aplikasi Go-Jek.

“Go-Jek melanggar semua aturan, melanggar norma dengan memasuki banyak bisnis sekaligus dengan memecahkan masalah-masalah yang dialami konsumen,” ujarnya.

Kini, Go-Jek pun memperlebar disrupsi ke seluruh Asia Tenggara dengan melakukan ekspansi ke Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com