Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Indomaret dan Alfamart Banyak yang Berdekatan?

Kompas.com - 20/07/2018, 19:09 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di sejumlah tempat, sering ditemukan gerai toko ritel modern seperti Indomaret yang letaknya berdekatan dengan Alfamart, begitu pula sebaliknya. Bahkan, tidak sedikit dari kedua gerai tersebut yang bahkan letaknya bersebelahan persis tanpa diselingi oleh toko lain.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut Regional Franchise Manager Indomaret, Muhammad Agus Noviyanto, hal tersebut wajar sebagai salah satu bentuk persaingan usaha yang sehat.

"Kalau kami lihat, (pemain) ritel minimarket kan Indomaret, Alfamart. Kalau berdekatan, mungkin karena sama-sama melihat potensi pasar (di lokasi tersebut)," kata Agus saat berbincang dengan Kompas.com dalam acara International Franchise, License and Business Concept Expo and Conference atau IFRA 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7/2018).

Agus menjelaskan, dalam hal melihat potensi pasar yang menjanjikan untuk toko ritel modern, Indomaret sudah memiliki ukuran tersendiri. Rata-rata, Indomaret banyak dibuka di area perumahan, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan, rumah sakit, bandara, stasiun kereta api, hingga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Baca juga: Pudjianto, Komisaris Alfamart Mengundurkan Diri

Meski banyak toko Indomaret yang letaknya berdekatan dengan pemain lain seperti Alfamart, Agus mengaku tidak masalah. Hal itu dilihat sebagai bentuk persaingan yang wajar di masa sekarang.

"Tidak beda sama McD dan KFC. Wajar sih di era yang sekarang, persaingannya memang seperti itu," tutur Agus.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan, bisnis waralaba atau franchise merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan di Indonesia saat ini. Bahkan, dia menyebut Presiden Joko Widodo menaruh perhatian khusus terhadap perkembangan bisnis waralaba dalam rangka menggerakkan kegiatan ekonomi.

"Dengan adanya sistem waralaba dan proses distribusi yang baik, dapat diterapkan untuk usaha baru yang belum bisa mengembangkan secara mandiri. Dari situ, dia bisa memulai jadi entrepreneur," ujar Tjahya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com