Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan E-Commerce di Kalangan Perempuan Masih Rendah

Kompas.com - 22/07/2018, 08:54 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perempuan yang memiliki bisnis atau usaha, disarankan mulai memanfaatkan e-commerce. Sebab, e-commerce bisa mengatasi keterbatasan gerak fisik perempuan untuk membuka akses pasar juga fleksibilitas waktu.

"Studi Deloitte pada tahun 2015 menyimpulkan bahwa apabila UMKM Indonesia mengadopsi teknologi digital, berpotensi meningkatkan pertumbuhan tahunan ekonomi Indonesia sebesar 2 persen,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Rosmaya Hadi.

Hal tersebut diungkapkan dia dalam sambutannya di acara seminar dan diskusi "Women’s Economic Empowerment: A Framework For an Inclusive And Sustainable Growth" di Jakarta Convention Centre (JCC), Sabtu (21/7/2018).

Namun, kata Rosmaya, penggunaan digital flatform di kalangan perempuan terbilang rendah. Berdasarkan data transaksi e-commerce di Indonesia dalam 2 tahun terakhir, transaksi yang dilakukan oleh penjual perempuan masih memiliki rasio yang rendah.

Baca juga: Jokowi Minta Koperasi Manfaatkan Medsos hingga E-commerce

Bahkan, kata dia, cenderung menurun antar-tahunnya yakni 42,7 persen pada 2016 dan 34,4 persen pada 2017.

"Demikian juga dengan data pembeli, masih didominasi oleh laki-laki yakni 54,1 persen pada tahun 2016 dan 66,3 persen pada tahun 2017 menurut DSta BI 2018," ujar Rosmaya.

Menurut Rosmaya, penggunaan platform di kalangan perempuan dalam kegiatan usaha menjadi penting dan perlu didorong.

Baca juga: Kiat Juragan Mal Rongsok Bertahan di Tengah Maraknya E-Commerce

Pertumbuhan dan perkembangan tekonologi ini menjadi pasar besar bagi UMKM yang dijalankan perempuan untuk berkembang.

Partisipasi aktif di dalamnya, lanjut dia, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Kompas TV Perusahaan berbasis digital atau e-commerce mulai melirik bursa untuk mencari tambahan modal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com