Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut PTBA: "Bukit Asam Sendiri Saja Bisa Beli Freeport"

Kompas.com - 23/07/2018, 14:24 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) disebut menjadi faktor terbesar yang membuat 11 bank mau membiayai pembelian 51 persen saham PT Freeport Indonesia oleh PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum (Persero). 

Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin menyampaikan, keputusan 11 bank membiayai Inalum yang merupakan perusahaan holding Bukit Asam tak terlepas dari kontribusi secara tak langsung PTBA.

"Nah dari mana bank itu mau biayai ya pertama tentu melihat laporan keuangan holding, kemudian liat project-nya. Dilihat juga perusahaannya ini cukup kuat enggak menggendong perusahaan lainnya dan ketika dilihat isi laporan keuangan itu saya katakan bahwa laba holding sekitar 68 sampai 70 persen itu adalah dari Bukit Asam," kata Arviyan, Senin (23/7/2018).

Arviyan menambahkan, kontribusi secara tak langsung dari PTBA tersebut membuat keseimbangan keuangan Inalum jadi jauh lebih baik sehingga bisa melakukan divestasi saham Freeport.

Baca juga: Divestasi Saham Freeport, Inalum Didukung 11 Bank

Tak hanya itu, sambil berkelakar Arviyan menyatakan bahwa PTBA sendiri mampu untuk membeli Freeport.

"Ya mohon maaf memang faktanya begitu. Saya pernah katakan bahwa PTBA sendiri pun mampu untuk membeli Freeport," ujarnya.

Di sisi lain, Arviyan menegaskan bahwa PTBA bakal bisa bersinergi dengan Freeport setelah adanya proses divestasi saham tersebut.

Baca juga: Divestasi Saham Freeport, Inalum Gelontorkan Rp 55,44 Triliun

Adapun sinergi yang bisa dilakukan adalah terkait pembelajaran PTBA kepada Freeport perihal pembangunan tambang.

"Sinergi Freeport tentu akan ada. Kita bisa banyak belajar dari Freeport bagaimana membuat tambang sedalam yang katanya sudah 600 kilometer dan mau 1.000 kilometer. Kalau teknologi itu sudah dapat nanti bisa kita pakai di Ombilin, membangun tambang yang dalam," kata Arviyan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com