Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Said Didu: Jangan Korbankan Pertamina demi Kepentingan Politik

Kompas.com - 23/07/2018, 16:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi PT Pertamina Persero saat ini dianggap terseret kepentingan politik pemerintah jelang Pemilihan Presiden 2019.

Pemerintah memberi perintah khusus untuk Pertamina agar tidak menaikkan harga bahan bakar minyak subsidi. Sementara, harga minyak dunia semakin tinggi. Hal ini menyebabkan keuangan Pertamina kian terpuruk.

Mantan Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai, jika harga BBM subsidi naik, dikhawatirkan akan berpengaruh pada reputasi pemerintah saat ini.

"Bahwa kalau mau dipakai untuk kepentingan politik, tolonglah cari cara lain. Jangan korbankan Pertamina demi tujuan politik," ujar Said kepada Kompas.com, Senin (23/7/2018).

Baca juga: Pertamina Jual Aset?

Said mengatakan, alih-alih membiarkan Pertamina lepas aset, pemerintah semestinya tidak ngotot mempertahankan harga subsidi BBM di tengah tingginya harga minyak dunia.

Kalaupun mempertahankan harga subsidi, pemerintah bisa menyuntik dana lebih untuk Pertamina.

"Masih ada Kesempatan memasukkan ke APBN-P," kata Said.

Menurut Said, ada tiga hal yang menyebabkan Pertamina memutuskan melakukan share down asetnya.

SPBU satu harga yang baru saja diresmikan di Desa Sepempang Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Natuna. Tidak saja BBM satu harga, Pertamina juga akan menyelurkan Gas LPG 3 Kg ke pulau terluar ini guna mensukseskan pemerataan kesejahteraan masyarakat IndonesiaKOMPAS.COM/ HADI MAULANA SPBU satu harga yang baru saja diresmikan di Desa Sepempang Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Natuna. Tidak saja BBM satu harga, Pertamina juga akan menyelurkan Gas LPG 3 Kg ke pulau terluar ini guna mensukseskan pemerataan kesejahteraan masyarakat Indonesia

Selain karena perintah mempertahankan harga subsidi BBM, harga minyak dunia makin tinggi dan nilai tukar rupiah kian melemah terhadap dollar AS.

Belum lagi soal program pemerintah agar BBM satu harga. Hal ini jelas membebani keuangan Pertamina. Apalagi tak ada tambahan anggaran dari pemerintah untuk menutupinya.

"Sehingga sekarang Pertamina berturut-turut menghadapi persoalan yang sangat berat," kata Said.

Pertamina merugi

Dalam Undang-undang BUMN Pasal 66 disebutkan, tidak tertutup kemungkinan untuk hal-hal yang mendesak, BUMN diberikan penugasan khusus oleh pemerintah. 

Apabila penugasan tersebut menurut kajian secara finansial tidak fisibel, pemerintah harus memberikan kompensasi atas semua biaya yang telah dikeluarkan oleh BUMN tersebut, termasuk margin yang diharapkan.

Namun, kenyataannya pemerintah tak menyalurkan kompensasi tersebut sehingga Pertamina merugi.

Baca juga: Kebijakan Subsidi Harga BBM Dianggap Bebani Keuangan Pertamina

Said mengatakan, kondisi keuangan Pertamina melemah sejak dua tahun terakhir. Semasa Said masih menjadi staf khusus pada 2015, keuangan Pertamina masih sehat dan profitnya cukup besar.

Menurut Said, Pertamina kian lesu setelah mendapat perintah khusus itu dari pemerintah.

"Kalau menurut saya, solusinya ya sudahlah. Cari jalan keluar. Intinya selamatkan keuangan Pertamina," kata Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com