Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Bakal Batasi Impor Barang di Sektor Migas

Kompas.com - 24/07/2018, 19:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan bakal memperketat pengawasan impor barang, khususnya pada sektor industri minyak dan gas (migas).

Hal tersebut dilakukan guna memaksimalan potensi TKDN dan mengurangi defisit perdagangan.

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Mardiasmo menyatakan, saat ini sudah terlalu banyak barang impor pada sektor migas yang masuk ke Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Atas dasar itu, Mardiasmo berencana melakukan perbaikan pada Rencana Impor Barang (RIB) bersama dengan Kementerian ESDM selaku pemberi izin impor tersebut.

Baca juga: Nilai Impor Januari-Mei 2018 Naik 24,75 Persen

"Makanya ini kita perbaiki rencana impor barangnya, dengan tim SKK Migas juga. Kita mau optimalkan (produksi) dalam negeri," ucap Mardiasmo di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (24/7/2018).  

Adapun terkait perbaikan RIB tersebut, Mardiasmo menjelaskan bahwa barang-barang sektor migas lokal bakal diutamakan untuk menguatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Barang-barang pada sektor migas akan diimpor jika sesuai dengan tiga ketentuan yang ada.

Pertama, apabila produksi dalam negeri tak memenuhi kebutuhan. Kedua, spesifikasi barangnya tak tersedia di dalam negeri. Ketiga, barang itu tidak diproduksi di dalam negeri.

Defisit neraca perdagangan

Namun demikian, bila terus mengusahakan impor maka bakal membuat defisit neraca perdagangan.

"Tapi kalau masuk spec (spesifikasi yag ada dalam negeri) kenapa kita harus impor. Kalau impor terus, kita defisit terus. Oleh karena itu bagaimana caranya mengatakan barang yang tidak boleh masuk karena spesifikasinya seperti pipa, itu kita sinkronkan,” imbuh Mardiasmo.

Adapun dengan mendorong penggunaan komponen dalam negeri dan pembatasan barang impor, maka negara diprediksi dapat menghemat hingga 20 miliar dollar AS.

"Ini kita bisa menghemat 20 miliar dollar AS dari TKDN itu. Itu kalau kita pakai dalam negeri bisa meningkatkan utilisasi. Jadi, bisa mengurangi impor," ujar dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejak awal 2018 defisit terjadi di bulan Januari sebesar 756 juta dollar AS, Februari 59,9 juta dollar AS, April 1,63 miliar dollar AS, dan Mei 1,56 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com