Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI: Defisit Transaksi Berjalan 25 Miliar Dollar AS Masih Aman

Kompas.com - 26/07/2018, 20:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, transaksi berjalan 2018 masih tekor. Bahkan, diperkirakan nilainya meningkat dari 17,5 miliar dollar AS pada tahun sebelummya menjadi 25 miliar dollar AS tahun ini.

Namun, bukan tanpa alasan angka defisitnya semakin besar. Menurut Perry, tingginya defisit karena impor yang produktif.

"Misalnya untuk bahan baku karena produksi kita meningkat, jadi geliat ekonomi meningkat," kata Perry di Jakarta, Kamis (25/7/2018).

Perry mengatakan, impor terbesar di sektor bahan baku seperti besi baja. Hal ini disebabkan akselerasi infrastruktur yang saat ini sedang giat-giatnya. Namun, tidak semua bahan baku bisa diproduksi di dalam negeri sehingga butuh impor.

"Seperti pelat baja, mesin-mesin, dan perlengkapan," kata Perry.

Baca juga: Akui Neraca Perdagangan Defisit, Jokowi Minta Keran Ekspor Dibuka

Lagipula kata Perry, angka 25 miliar dollar AS belum mengkhawatirkan. Menurut dia, defisit dikatakan masih aman jika persentasenya masih di bawah tiga persen dari produk domestik bruto (PDB).

"Jadi masih dalam batas aman," kata dia.

Menurut Perry, yang terpenting adalah kuatnya komitmen pemerintah untuk mengendalikan defisit. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di angka lima persen, bahkan lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com