Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2018, Laba Bank Bukopin Tumbuh 25 Persen

Kompas.com - 28/07/2018, 15:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laba Bank Bukopin sebelum pajak pada semester I tahun 2018 dilaporkan mencapai Rp 302 miliar. Nilainya tumbuh 25 persen dibandingkan laba yang dibukukan pada periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 242 miliar.

Berdasarkan Laporan Keuangan Triwulan II/2018 Bank Bukopin pada Sabtu (28/7/2018), total aset Perseroan per Juni 2018 mencapai Rp 91,7 triliun. Sementara itu, mobilisasi dana pihak ketiga sebesar Rp 72,1 triliun dan kredit yang disalurkan tercatat Rp 66,8 triliun.

Laba Perseroan pada Semester I 2018 naik karena kontribusi peningkatan fee based income sebesar 31 persen, penurunan biaya operasional sebesar 9 persen, dan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 1,5 persen.

Selain itu, pada semester I 2018, Perseroan membentuk pencadangan (CKPN) sebesar Rp 304 miliar. Nilainya meningkat 86 persen dibandingkan dengan pencadangan pada periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: KB Kookmin Bank Siap Borong Saham Bank Bukopin

Di samping itu, sepanjang semester pertama 2018, Bank Bukopin fokus melakukan konsolidasi dan peningkatan kinerja.

"Hasilnya terlihat dari perbaikan pada sejumlah indikator utama seperti Net Interest Margin (NIM), rasio biaya terhadap pendapatan (BOPO), sumber dana murah (CASA) dan rasio Non Performing Loan (NPL)," ujar Direktur Utama Bank Bukopin Eko Rachmansyah Gindo dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Dalam periode tersebut, NIM Bank Bukopin meningkat dari 2,9 persen menjadi 3,1 persen, rasio BOPO dari 99 persen menjadi 94,3 persen, dan CASA dari 37,4 persen menjadi 38,7 persen. Sementara itu, rasio NPL (Net) perseroan per Juni 2018 mencapai 4,4 persen, membaik dibandingkan dengan posisi akhir 2017 sebesar 6,4 persen.

Perbaikan sejumlah indikator keuangan tersebut berdampak pada perbaikan ROE dari 1,9 persen pada akhir 2017 menjadi 9,4 persen pada Juni 2018.

Eko mengatakan, tren perbaikan indikator tersebut menunjukkan bahwa upaya peningkatan kinerja Perseroan telah berjalan on track.

Baca juga: Bank Bukopin Jalin Kerja Sama Kredit KPR dengan Bumi Serpong Damai

"Pada tahap selanjutnya, upaya memacu pertumbuhan kinerja Perseroan didukung oleh tuntasnya aksi korporasi penting di Bank Bukopin, yaitu rights issue," kata Eko.

Melalui rightsissue, Perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp 1,46 triliun. Setelah mendapatkan tambahan modal, rasio kecukupan Modal (CAR) Bank Bukopin meningkat ke kisaran 13,5 persen.

Bank Bukopin juga telah melaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait proses rights issue yang sudah rampung.

Rencana rights issue Bank Bukopin sebelumnya telah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK. Transaksi perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dilakukan pada 13-25 Juli 2018.

Setelah proses perdagangan HMETD, KB Kookmin Bank sebagai Pembeli Siaga (standby buyer) membeli saham Bank Bukopin sebanyak 2,563 miliar lembar dengan harga Rp 570 per lembar saham.

Pembayaran telah dilakukan pada 27 Juli lalu. Pada saat penutupan transaksi, harga saham Bank Bukopin di pasar mencapai Rp 473 per lembar.

“Kami optimis dapat memacu kinerja pada Semester II tahun ini setelah mendapatkan tambahan modal,” kata Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com