PT Timah Terapkan Teknologi Tambang Ramah Lingkungan

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - PT Timah Tbk mulai menerapkan alat tambang kecil terintegrasi (TKT) di beberapa wilayah operasinya.

Sekretaris PT Timah Tbk Amin Haris Sugiharto mengatakan, TKT dapat menjadi solusi sebagai pola penambangan ramah lingkungan karena secara teknis alat ini mampu menambang timah alluvial dengan efektif dan efisien, tanpa harus melakukan bukaan area yang luas.

"Alat ini tidak perlu mengupas overburden dan hanya memerlukan bukaan vegetasi yang sangat minimal. Keunggulan kompetitif alat ini yakni mampu menambang timah yang spotted namun high grade, di mana alat tambanh sulit untuk menambangnya secara ekonomis," ujar Amin, Senin (30/7/2018).

Lebih lanjut Amin juga menjelaskan keunggulan sub-surface hydrolic mining antara lain yakni luasan area penambangan dan potensi limbah minimal, kegiatan land clearing dan stripping overburden minimal, penggalian bijih (ore) lebih maksimal serta aspek keselamatan (safety) bisa lebih dimaksimalkan.

Mengenai ide dan awal pengembangan alat ini, Dia menyebutkan sudah dicanangkan sejak tahun 2012, tapi ditahun ini baru tereaslisasi.

"Eksperimen alat ini sudah dilakukan sejak akhir 2012. Tahub 2015 dilakukan proses paten dan mulai dioperasikan pada Februari 2018," tambah Amin.

Saat ini, teknologi sub-surface mining baru dioperasikan untuk penambangan darat. Targetnya, tahun depan dengan prototype yang sama, PT TIMAH akan mengoperasikannya di laut.