Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penurunan Tingkat Kemiskinan Makin Lambat?

Kompas.com - 31/07/2018, 11:50 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertama kalinya dalam sejarah, tingkat kemiskinan penduduk Indonesia berada pada satu digit, tepatnya 9,8 persen. Hal tersebut merupakan laporan Badan Pusat Statistik yang dipublikasikan Maret 2018. Sementara pada Maret 2017, angka kemiskinan sebesar 10,64 persen.

Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, belakangan penurunan angka kemiskinan memang melambat. Bandingkan saja, pada 2006, angka kemiskinan 17,8 persen dari total penduduk. Pada 2012, enam tahun setelahnya, jumlahnya turun menjadi 11,96 persen atau turun 5,84 persen.

Sementara dari 2012 ke 2018 dengan rentang waktu yang sama, terjadi penurunan sebesar 2 persen. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengakui, semakin kecil angka kemiskinan, maka, makin sulit diturunkan.

"Justru ketika mengatasi kemiskinan, yang paling susah ketika kemiskinan sudah sangat kecil," ujar Bambang di Jakarta, Senin.(30/7/2018).

Baca juga: Begini Hitung-hitungan Angka Kemiskinan di Indonesia Cara BPS

Apalagi saat mulai mendekati 10 persen, kata Bambang, maka penurunannya tak akan drastis lagi. Hal ini disebabkan tingkat keparahan yang tinggi.

Tingkat keparahan yang dimaksud adalah ketimpangan di antara kelompok miskin itu sendiri. Ada yang benar-benar sangat di bawah dan masuk kategori sangat miskin. Berbeda dengan tingkat kedalaman yakni jarak antara garis kemiskinan dengan rata-rata pengeluaran kelompok miskin.

"Justru ini butuh campur tangan pemerintah yang lebih serius," kata Bambang.

Bambang mengatakan, saat ini kendala pemerintah menjangkau beberapa kelompok miskin karena faktor akses. Banyak dari mereka yang tinggal di pedalaman, di kepulauan, pegunungan, belum lagi yang mengalami gangguan alam.

Hal tersebut tercermin dari tingginya tingkat kemiskinan di daerah Papua dan Nusa Tenggara Timur karena ada kelompok masyarakat yang belum bisa merasakan dampak bantuan langsung tepat sasaran.

Ke depannya, Bambang optimistis angka kemiskinan akan semakin turun meski lambat.

"Kita harus benar-benae entaskan mereka yang belum terjangkau dan jaraknya dari garis kemiskinan sangat jauh," kata dia.

Baca juga: Tiga Faktor yang Membuat Angka Kemiskinan Turun di 2018

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com