Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IFC: Fintech Bisa Tingkatkan Inklusi Keuangan untuk UMKM

Kompas.com - 31/07/2018, 12:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dinilai masih sulit untuk mendapatkan kredit usaha. Hambatan ini sekaligus dinilai sebagai peluang bagi financial technology atau fintech untuk masuk meningkatkan inklusi finansial di kalangan para pelaku UMKM.

"Pada tahun 2017, kesenjangan keuangan untuk bisnis ini diperkirakan mencapai 166 miliar dollar AS atau 19 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," kata Chief Executive Officer International Finance Corporation (IFC) Philippe Le Houerou dalam Forum Inklusi Finansial FinTech Indonesia, Selasa (31/7/2018).

IFC merupakan organisasi yang masih satu bagian dengan Grup Bank Dunia. Houerou merinci, terdapat 58 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2017 yang mempekerjakan 89 persen tenaga kerja sektor swasta dan berkontribusi hingga 60 persen dari PDB.

Dari data tersebut, dia menilai sangat penting bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan para pelaku UMKM.

Baca juga: Baru 63 Fintech Lending yang Terdaftar di OJK

Jika berkaca dari keberadaan fintech, sampai saat ini sudah ada 235 perusahaan fintech yang beroperasi. Total pembayaran digital melalui fintech ini tercatat telah mencapai nilai transaksi sebesar 21 juta dollar AS di Indonesia.

Sementara menurut Findex 2017, baru ada 49 persen orang dewasa di Indonesia yang memiliki akses ke pelayanan finansial formal. Di sisi lain, lebih dari 69 persen populasi yang belum menggunakan jasa perbankan di Indonesia telah memiliki ponsel, dalam hal ini ponsel pintar atau smartphone.

Ketua Asosiasi FinTech Indonesia Niki Luhur meyakini, data tersebut merupakan potensi untuk memperluas akses layanan finansial, terutama yang belum pakai jasa perbankan, menggunakan fintech. Terlebih, industri fintech mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.

"Kami sangat yakin bahwa fintech bisa bekerja sama dengan institusi finansial yang ada untuk memperluas jangkauan dan secara signifikan meningkatkan kecocokan produk dan pasar," tutur Niki.

Niki turut berkomitmen membantu pemerintah mewujudkan target 75 persen masyarakat Indonesia terhubung dengan sistem finansial formal pada tahun 2019. Sama halnya dengan Asosiasi FinTech Indonesia, IFC juga berjanji menawarkan solusi investasi dan bimbingan untuk mendorong pertumbuhan fintech hingga inklusi finansial bisa tercapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com