JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja keuangan kurang apik dicatatkan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) pada semester I 2018.
Laba bersih INDF tercatat mengalami penurunan 12,7 persen menjadi Rp 1,96 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,24 triliun.
Penurunan laba bersih itu juga kemudian sejalan dengan menurunnya marjin laba bersih sebesar 5,4 persen dari semester I 2017 6,3 persen.
Kemudian, core profit perseroan juga tercatat turun 11,1 persen menjadi Rp 1,98 triliun dibanding semester I 2017 yang mencapai Rp 2,23 triliun.
Baca juga: Indomie Goreng Kerap Diisukan Mengandung Babi, Ini Kata Indofood
Meski mengalami kinerja yang tak memuaskan pada semester I 2018, Direktur Utama sekaligus CEO INDF Anthoni Salim mengklaim penjualan masih berjalan positif.
Hal itu tercermin dari penjualan neto konsolidasi yang naik satu persen menjadi Rp 36 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 35,65 triliun.
Sementara, laba usaha perseroan tumbuh 2,1 persen dari Rp 4,45 triliun menjadi Rp 4,54 triliun.
"Kami senang bahwa Indofood tetap membukukan pertumbuhan penjualan yang positif, meskipun pada paruh pertama 2018 kinerja Grup Agribisnis kurang menggembirakan," jelas Salim dalam keterangan tertulis, kemarin.
Optimistis hingga akhir tahun
Lebih lanjut Salim mengatakan, pada kuartal II 2018, pertumbuhan industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) mengarah pada perbaikan imbas dari penjualan selama periode hari raya.
"Sehingga ini dapat menunjang kinerja Grup CBP. Kami pun memandang positif perkembangan situasi yang terjadi hingga penghujung tahun, sambil tetap waspada dengan volatilitas harga komoditas dan nilai tukar mata uang asing," kata Salim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.