Didorong Sektor Industri, Wall Street Kembali Melonjak

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham-saham Amerika Serikat di New York Stock Exchange kembali melonjak pada pentuupa perdagangan Selasa, (31/7/2018) waktu setempat atau Rabu (1/8/2018) waktu Indonesia.

Lonjakan ini di dorong oleh harga-harga saham sektor industri yang terpengaruh oleh adanya laporan terbaru terkait negosiasi perdagangan antara AS dan China.

Dua indeks saham Wall Street, S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average menyetuh rekor kenaikan tertinggi bulanan sejak bulan Januari lalu, ketika pasar sedang berada pada level puncak.

Dikutip melalui The New York Times, pasar terpengaurh oleh laporan dari Bloomberg mengenai Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He sedang menjajaki berbagai cara untuk mendinginkan situasi perang dagang di antara kedua negara tersebut.

Sektor industri, yang sensitif terhadap perdagangan mendorong indeks S&P 500 dan sektor industri Dow Jones lebih tinggi, naik 2,1 persen, setelah sempat anjlok pada penutupan perdagangan Senin, (30/7/2018) akibat adanya aksi jual besar-besaran di saham sektor teknologi.

Dow Jones Industrial Average meningkat 108,36 poin atau 0,43 persen menjadi 25.415,19. Adapun indeks S&P 500 naik 13,69 poin atau 0,49 persen mejadi 2.816,29. Sementara, Nasdaq Composite bertambah 41,79 poin atau 0,55 persen mejadi 7.671,79.

Sebagai informasi, saham Apple naik2 persen pada perdagangan aftermarkret selepas menunjukkan hasil laporan kinerja yang diluar ekspektasi Wall Street.

Investorpun mengincar kemajuan harga saham Apple lantaran perusahaan berhasil menutup nilai pasar mereka hingga 1 triliun dollar AS.

Selain itu, Bank Sentral AS Federal Reserve akan melakukan pertemuan pada bulan ini dan sepertinya mereka akan menahan suku bunga pada bulan ini. Namun, data ekonomi yang kuat serta kenaikan inflasi kemungkinan akan membuat The Fed masih memiliki ruang untuk kembali meneaikkan suku bunga hingga 2 kali tahun ini.