Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Ini BI Luncurkan Indonia

Kompas.com - 01/08/2018, 18:27 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan suku bunga acuan pasar uang baru Indonesia Overnight Index Average (Indonia) pada Rabu, (1/8/2018). Suku bunga ini akan mulai diperkenalkan nanti malam pukul 19.30 WIB setelah seluruh data transaksi pasar uang antar bank telah diinput dan diperhitungkan oleh BI.

Direktur Kepala Departemen Pendalaman Pasar Keuangan BI Yoga Effendi mengatakan, Indonia berbeda dengan suku bunga acuan pasar uang antar bank (PUAB) sebelumnya, Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) yang menggunakan sistem kuotasi yang disampaikan oleh bank kontributor dan memiliki tenor 1 minggu hingga 12 bulan. Indonia, di sisi lain merupakan suku bunga yang diperhitungkan berdasarkan transaksi PUAB setiap harinya.

"Transaksi dengan menggunakan JIBOR dilakukan dengan sistem kuotasi oleh 24 bank kontributor yang menentukan suku bunga transaksi antar bank mereka, sementara IndONIA merupakan suku bunga yang ditentukan melalui rata-rata tertimbang dari 102 bank konvensional yang terdapat dalam data BI," sebut Yoga di Gedung BI, Rabu (1/8/2018).

Penyempurnaan suku bunga dalam transaksi mata uang ini dilakukan lantaran terdapat skandal manipulasi dalam kuotasi London Interbank Offered Rate (LIBOR) yang menjadi benchmark dari transaksi mata uang dunia.

Baca juga: Perjalanan Suku Bunga Acuan Semester I Hingga Direm di 5,25 Persen

Berbagai bank sentral di dunia pun kemudian mencari solusi yang lebih baik, yaitu suku bunga acuan PUAB berdasarkan transaksi riil, bukan kuotasi.

"Hal ini dilakukan agar suku bunga acuan PUAB kita lebih credible," lanjut Yoga.

Adapun untuk sementara waktu, terhitung malam ini hingga Januari 2019 mendatang, BI akan memberlakukan 2 suku bunga PUAB, Indonia dan JIBOR. Sebab, setiap bank membutuhkan waktu transisi untuk bisa mulai menyesuaikan sistem PUAB mereka.

Lebih lanjut Yoga menjelaskan, posisi JIBOR pada pekan lalu berada pada posisi 4,97 persen, dengan BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 5,25 persen.

"Untuk yang satu hari, baru diumumkan malam ini," ujar Yoga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com