Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Bank Permata soal Relaksasi LTV: Kami Sudah agak Nyuri-nyuri Start...

Kompas.com - 01/08/2018, 20:04 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelonggaran atau relaksasi Loan To Value (LTV) resmi berlaku hari ini, Rabu (1/8/2018).

Pada pelonggaran peraturan ini, Bank Indonesia (BI) memberikan kebebasan kepada perbankan untuk mengatur jumlah uang muka (down payment/DP) yang harus dibayar nasabah KPR, serta rasio kedit yang dikucurkan (loan to value/LTV) rumah pertama untuk semua tipe.

Direktur Utama Bank Permata Ridha DM Wirakusumah mengatakan, seiring dengan berlakunya pelonggaran peraturan ini, pihaknya akan segera menyesuaikan nilai down payment (DP) dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Permata Bank.

"Kami sudah agak nyuri-nyuri start karena bagi kami KPR itu sesuatu yang bagus. Jakarta aja yang punya rumah masih kurang dari 50 persen," ujar dia ketika ditemui awak media, Rabu (1/8/2018).

Baca juga: BI Longgarkan LTV, Pembeli Rumah Pertama Bisa Bebas Uang Muka

Ridha mengatakan, pihaknya sudah mulai menggandeng beberapa pengembang, dalam menjalankan program KPR Permata Bank. Selain itu, pihaknya juga mulai memperluas pangsa pasar dari KPR mereka.

"Kita sudah melihat ke seluruh lapisan, tidak hanya middle up tetapi juga middle lower," lanjut dia.

Hingga saat ini, besaran DP yang ditawarkan oleh Permata Bank untuk KPR konvensional sebesar 15 persen. Adapun untuk KPR Syariah, DP yang ditawarkan sebesar 10 persen.

Lebih lanjut Ridha mengatakan, pihaknya merasa pemberian DP sebesar 0 persen cukup berisiko. Kecuali, nasabah calon debitur KPR memberikan nilai tambah kepada bank yang bersangkutan. Sehingga, DP 0 persen lebih bersifat sebagai kompensasi yang diberikan oleh bank kepada nasabah KPRNya.

"Belum diformulasikan kalau nol persen. Agak sedikit berisiko. Unless ada hal-hal lain yang menambah, misalnua dia membuka atau menambah depositonya, akan ada kompensasi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com