JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tingginya inflasi inti dipengaruhi oleh banyak hal.
Beberapa di antaranya adalah permintaan yang membaik, pengaruh depresiasi rupiah, dan kenaikan harga komoditas terutama minyak mentah.
"Kalau saya cenderung menganggap bukan satu penyebabnya. Ya ada karena perbaikan permintaan, ada karena kurs sedang melemah jadi imported inflation-nya juga ada," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Rabu (1/8/2018).
Seperti diberitakan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan inflasi inti yang cukup tinggi pada Juli 2018. Bahkan, posisi inflasi inti kali ini mencapai 0,41 persen atau yang tertinggi sejak Januari 2017.
Baca juga: Inflasi Juli 2018 Sebesar 0,28 Persen
Sementara itu, inflasi inti tahunan Juli 2018 tercatat sebesar 2,87 persen year on year (yoy), tertinggi sejak Januari 2018.
Menko Darmin menyebutkan, besaran inflasi inti secara bulanan memang sudah lama tak melebihi angka 0,3 persen. Rata-rata setiap bulannya, inflasi inti bulanan berada pada kisaran 0,3 persen.
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya optimistis inflasi umum masih berada di kisaran target pemerintah, yaitu 3,5 plus minus 1 persen.
"Yaa, 3,6 persenlah, kan masih sesuai target," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.