Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Komoditas Pertanian Berkontribusi Kecil terhadap Inflasi Juli 2018

Kompas.com - 02/08/2018, 20:28 WIB
Kurniasih Budi

Editor


JAKARTA,  KOMPAS.com - Kementerian Pertanian mengklaim komoditas pertanian memiliki andil kecil terhadap kenaikan inflasi Juli 2018.

Komoditas pertanian yang sempat mengalami kenaikan harga pada Juli 2018 yakni telur ayam ras dan daging ayam ras, akan tetapi andilnya terhadap inflasi relatif kecil, yaitu masing-masing 0,08 persen dan 0,07 persen.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Kariyasa mengatakan, komoditas pertanian yang memberikan andil cukup besar hanya komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras.

“Sementara, komoditas pertanian lainnya justru memberikan andil yang dominan terhadap deflasi,” kata Kariyasa dalam pernyataan tertulis, Kamis (2/8/2018).

Penyumbang deflasi

Wilayah Sembalun, Lombok Timur akan dijadikan sentra terbesar bawang putih IndonesiaDok. Humas Kementan Wilayah Sembalun, Lombok Timur akan dijadikan sentra terbesar bawang putih Indonesia

Komoditas pertanian yang dominan memberikan andil deflasi itu seperti bawang merah sebesar 0,05 persen, cabai merah sebesar 0,02 persen, daging sapi 0,01 persen, bawang putih 0,004 persen, kentang 0,002 persen, wortel 0,002 persen, papaya 0,0025 persen, dan kelapa 0,003 persen.

Pada Juli 2018, imbuh Kariyasa, memang terjadi kenaikan harga beras, namun andilnya terhadap inflasi sangatlah kecil yakni 0,001 persen.

Bila dibandingkan andil beras terhadap inflasi Januari dan Februari 2018 lalu, tentu sangat jauh berbeda.

Perlu diketahui, andil beras terhadap inflasi Januari sebesar 0,24 persen dan Februari sebesar 0,04 persen.

Baca juga: Inflasi Rasa Ayam dan Telur

“Jadi, secara keseluruhan, andil komoditas pertanian terhadap inflasi di bulan Juli 2018 ini sangatlah kecil. Artinya harga pangan secara keseluruhan masih stabil. Adapun kenaikan telur dan ayam bulan lalu, itu karena rantai pasok. Namun harganya saat ini kian menurun,” kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis perkembangan angka inflasi pada Juli 2018. Inflasi bulan lalu tercatat sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 134,14.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Tercatat, kelompok bahan makanan pada Juli 2018 memberi andil terhadap inflasi tersebut sebesar 0,17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com