Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapitalisasi Pasar Apple Tembus 1 Triliun Dollar AS, Saham Sektor Teknologi Menghijau

Kompas.com - 03/08/2018, 07:42 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pasar Saham Amerika, Wall Street, ditutup variatif pada perdagagan Kamis, (2/7/2018) lantaran pasar menkhawatirkan proporsal pemerintah Trump untuk menyerang China dengan memberikan tarif sebesar 25 persen terhadap produk impor mereka.

Meskipun di sisi lain, data ekonomi serta laporan keuangan perusahaan-perusahaan Amerika yang keluar minggu ini menunjukkan hasil yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Avarage terkoreksi tipis 7,66 poin atau 0,003 persen menjadi 25.326,16. Sementara S&P500 meningkat 13,86 poin menjadi 2.877,22.

Adapun indeks Nasdaq Composite yang didominasi oleh sektor teknologi melonjak tajam lantaran Apple menjadi perusahaan pertama di AS yang mencetak rekor nilai kapitalisasi pasar sebesar 1 triliun dollar AS. Nasdaq pun terdongkrak 95,4 poin atau 1,24 persen menjadi 7.802,69.

"Ini pertanda baik untuk pasar dan ekonom,"ujar senior portofolio manajer Fort Putt Capital Group Kim Forest.

"Sebab, meksipun ssaat ini kita sedang berbicara mengenai dampak dari perang mata uang, sebuah isu dengan China, namun Apple, yang sebagian besar produknya dibuat di China, dapat mencetak rekor ini," ujar dia.

Dikutip melalui New York Times, produsen gawai ini memimpin indeks teknologi S&P 500 1,4 persen lebih tinggi, persentase terbesar di antara 11 sektor utama S&P 500 lainnya.

Adapun saham lain yang tergabung di dalam kelompok FAANG, seperti Facebook, naik 2,7 persen, Alphabet Inc naik 0,7 perse, Netflix naik 1,8 persen, dan Amazon.com naik 2,1 persen.

Keuntungan yang terjadi di sekotor teknologi membantu mengimbangi eskalasi ketegangan pada sektor perdagangan lantaran China endeksak AS untuk "tenang" selepas Perwakilan Perdagangan ASS Robert Lighthizer mengusulkan untuk meningkatkan tarif terhadap impor China.

Pada sebuah jumpa pers, juru bicara kementerian luar negeri China menyebut tak AS sebagai tindakan pemerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com