Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Said Didu Kehilangan Ponsel di Bandara Soetta dan Ketemu dalam 7 Jam

Kompas.com - 05/08/2018, 17:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Staf Khusus Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu nyaris kehilangan ponsel usai bertransaksi di ATM Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (3/8/2018) lalu.

Ia baru menyadari 10 menit setelah meninggalkan ATM bahwa ponselnya tak berada di tangan. Ia panik bukan main. Bukan karena soal nilai ponselnya, tapi banyak data-data penting bahkan rahasia di ponselnya itu.

Saat itu, Said sempat putus harapan. Menurut dia, mustahil mendapatkan ponselnya kembali mengingat luasnya area bandara dengan ratusan ribu orang berlalu lalang. Kecil kemungkinan pula orang tersebut masih di sekitar bandara.

"Permasalahan yang dihadapi untuk mencari ini bagaikan mencari jarum dalam tumpukan jerami," ujar Said sebagaimana ditulis di halaman Facebooknya, Minggu (5/8/2018).

Akhirnya Said melapor ke satpam yang berada di sekitar ATM bahwa ia kehilangan ponsel yang ditaruh di atas mesin. Satpam bernama Topik itu kemudian menghubungi temannya untuk membantu membuka akses ke CCTV.

Sekitar 7 menit kemudian, Topik menjelaskan bahwa rekaman CCTV menunjukkan ponsel Said memang ketinggalan di ataa mesin ATM. Kemudian, dalam rekaman itu, terlihat ada seorang pria yang mengambilnya dan memasukannya ke dalam tas.

Pria tersebut kemudian berjalan menuju pos Bus Damri. Said dan petugas yang membantunya kehilangan jejak pelaku.

Said mengatakan, dalam ponselnya yang hilang terdapat data dan rekam komunikasi yang sangat bernilai. Materinya antara lain soal alat pertahanan dan keamanan, mafia migas, mafia tambang, kasus TKA Ilegal, bahkan kasus-kasus korupsi yang sedang hangat dibicarakan terekam pada diskusi dengan pihak-pihak tertentu dalam ponsel tersebut.

Selain itu, nomor tersebut sudah 24 tahun digunakan untuk berkomunikasi dengan relasi dan khawatir disalahgunakan pihak tak bertanggungjawab. Dengan alasan-alasan itu, Said mengerahkan berbagai cara agar ponselnya kembali.

Untungnya, petugas bandara maupun kepolisian bergerak gesit dan sangat membantu mengungkap pelakunya.

Said pun menghubungi Direktur Utama Angkasa Pura II Awaluddin dan Komisaris Utama PT Angkasa Pura II Rhenald Kasali dan menyampaikan soal kehilangannya beserta data-data penting di ponselnya.

"Atas laporan tersebut Tim Angkasa Pura II berkoordinasi dengan Polres Bandara Soekarno Hatta. Tim mulai bergerak jam 11.15 WIB," kata Said.

Masalah selanjutnya adalah mencari siapa pria yang mengambil ponsel Said. Dari CCTV hanya terekam wajah pelaku, namun identitas lainnya sama sekali tidak diketahui. Penelusuran pertama dilakukan melalui rekam transaksi yang sama-sama digunakan Said dan pelaku.

Namun, "pintu" pertama tertutup karena pelaku menggunakan Bank Pembangunan Daerah yang mana jam kerjanya saat itu sudah berakhir. Petugas harus menunggu bank buka hari Senin.

Mereka pun menggunakan rencana B. Dari penelusuran CCTV diketahui bahwa pelaku keluar dari terminal kedatangan 1B.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com