Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Blok Rokan, Pertamina Incar Blok Corridor

Kompas.com - 06/08/2018, 05:29 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina  semakin agresif mendapatkan hak partisipasi di blok-blok migas besar di Indonesia terutama blok-blok habis kontrak (blok terminasi).

Setelah mendapatkan Blok Mahakam yang sempat menjadi produsen terbesar gas Indonesia, Pertamina pada pekan lalu juga baru saja mendapatkan penugasan untuk mengelola Blok Rokan yang menjadi produsen minyak terbesar nomor dua di Indonesia saat ini.

Tidak puas sampai di situ, Pertamina kembali melirik Blok Corridor yang tercatat sebagai penyumbang produksi gas ketiga terbesar di Indonesia. Blok Corridor yang akan dioperatori oleh Conocophillips ini akan habis kontraknya pada tahun 2023 mendatang.

Namun Pertamina masih malu-malu mengaku minatnya terhadap Blok Corridor. Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam masih bekilah terkait rencana Pertamina di Blok Corridor. "Ditunggu saja ya," kata Alam ke Kontan pada Jumat (3/8/2018).

Baca juga: Jonan: Blok Rokan Diberikan ke Pertamina karena Pertimbangan Komersial

Minat Pertamina terhadap Blok Corridor justru diungkapkan  Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Djoko Siswanto yang mengatakan bahwa Pertamina memang terus meminati blok-blok migas yang ada di Indonesia. Salah satunya Blok Corridor.

Djoko bahkan menyebut Pertamina telah meminta izin untuk membuka data (open data) blok tersebut. "Kalau tidak salah sudah izin minta buka data juga," ungkap Djoko.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Ediar Usman mengatakan, permohonan izin yang diajukan Pertamina untuk melakukan buka data telah diterima oleh pemerintah.

Pemerintah pun sudah memberikan izin kepada Pertamina untuk melakukan buka data di Blok Corridor. "Iya, sudah diberikan," ucap Ediar, Minggu (5/8/2018).

Asal tahu saja, produksi gas Lapangan Grissik Blok Corridor mencapai 841 mmmscfd di semester I 2018. SKK Migas mencatat target produksi gas Blok Corriodor dalam APBN 2018 sebesar 810 mmscfd.

SKK Migas memproyeksikan, hingga akhir tahun 2018, produksi gas Blok Corridor  mencapai 798 mmcfd. Biarpun diperkirakan tidak mencapai target dalam APBN 2018,namun Blok Corridor masih akan menjadi produsen gas ketiga terbesar di Indonesia.

Blok Corridor yang terletak di Kabupaten Muba, Sumatera Selatan ini memiliki luas wilayah kerja mencapai 872 mil persegi.

Blok Corridor sempat menjadi perbincangan saat Menteri ESMD Ignasius Jonan menaikkan harga gas Lapangan Grissik Blok Corridor yang dijual Conocophillips ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dari 2,6 dollar AS per mmbtu menjadi 3,5 dollar AS per mmbtu untuk volume 22,73 billion british thermal unit per day (BBTUD) pada Agustus 2017 lalu. (Febrina Ratna Iskana)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Setelah Blok Rokan, Pertamina minati Blok Corridor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com