Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Lewat E-Commerce, Pemuda Ini Perjuangkan Kesejahteraan Nelayan

Kompas.com - 06/08/2018, 17:37 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muda bukanlah alasan untuk tidak mampu berkarya. Hal itu mampu dibuktikan Farid Naufal Alam yang baru beranjak 24 tahun.

Farid adalah salah satu CEO e-commerce aruna.id yang tampil saat acara Curah Pendapat Implementasi Revolusi Mental yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Sebagai pemimpin usaha rintisan (startup) yang berbasis inovasi teknologi, Farid dan tim Aruna telah menunjukkan prestasinya dengan merangkul 1.701 kelompok nelayan dengan anggota yang mencapai dua puluh ribu. Sementara, konsumennya sudah merambah ke mancanegara.

“Mitra nelayan kami sudah ada di 16 provinsi mulai Aceh, Kalimantan Utara (termasuk di Sebatik) hingga Papua. Konsumen kami sudah sampai ke Singapura, Malaysia dan Vietnam,” ujar pemuda lulusan Universitas Telkom Bandung dalam pernyataan tertulis, Senin (6/8/2018).

Baca juga: Menteri Susi Tidak Boleh Lagi Laut Dikuasai 12 Perusahaan

Upaya Farid dengan timnya merupakan langkah inspiratif. Ia mengubah kebiasaan pola jual-beli hasil laut dengan produk Integrated Fisheries Commerce.

“Kami tim aruna.id berupaya melayani para nelayan dan konsumen secara langsung lewat inovasi teknologi,” jelas Farid.

Menurut situs resmi aruna.id, Integrated Fisheries Commerce merupakan efisiensi mata rantai perdagangan perikanan yang ada sehingga bisa memberikan benefit maksimal bagi mitra nelayan dan pembeli.

Integritas

Perjuangan Aruna tidaklah mulus, kendala di lapangan dianggap sebagai ujian untuk proses yang lebih baik.

Sebagai pegangan, tim Aruna berpegang pada konsep humanity dan modernity, tim Aruna juga berupaya untuk terus menjadi tim yang berintegritas, memiliki etos kerja tinggi dan semangat bergotong royong demi misi bersama.

Integritas bagi Farid merupakan prinsip yang ingin dia terus pupuk dan tebar ke masyarakat Indonesia

“Di awal-awal kami pernah ditipu, saya pikir masalah integritas perlu jadi nilai bersama yang perlu terus disebar,” kata dia.

Etos kerja nelayan

Berbicara kendala pula, bagi Farid perbedaan etos kerja di tiap daerah menjadi tantangan tersendiri.

“Untuk menyiasatinya, tim kami biasanya turun langsung ke daerah terlibat dalam aktivitas penangkapan ikan di laut, tidur di masjid, asal bersama nelayan serta melakukan pembinaan,” ujarnya.

Farid Naufal Alam CEO e-commerce aruna.id yang tampil saat acara Curah Pendapat Implementasi Revolusi Mental yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Dok. Humas Kemenko PMK Farid Naufal Alam CEO e-commerce aruna.id yang tampil saat acara Curah Pendapat Implementasi Revolusi Mental yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Sebagai pimpinan di Aruna, Farid menuturkan bahwa, dengan mengajak nelayan sabagai mitra bisnis, tim Aruna berupaya meningkatkan kesejahtaraan hidup nelayan lewat teknologi dan pembinaan.

“Fakta yang memprihatinkan selama 10 tahun terakhir jumlah nelayan di Indonesia menurun 50 persen, dan masih banyak nelayan yang berada dalam jurang kemiskinan,” kata dia.

Farid pun mengajak masyarakat terutama generasi milenial untuk semangat melihat peluang dan jangan mengeluh.

“Kesempatan kita menjadi bangsa besar terbuka lebar, saatnya berubah untuk tidak mengeluh, bekerja, bermakna dan peduli sesama,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com