Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Konsumen Khawatirkan Kenaikan Harga BBM Non-subsidi

Kompas.com - 06/08/2018, 20:26 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) merilis hasil Survei Konsumen per Juli 2018. Berdasarkan hasil survei tersebut, muncul indikasi terdapat peningkatan tekanan kenaikan harga pada 3 bulan yang akan datang, yakni Oktober 2018.

Hal ini disebabkan kekhawatiran responden terhadap kenaikan harga BBM non-subsidi, yang tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 172,7 meningkat dari 171,0 bulan sebelumnya.

"Secara spasial, peningkatan IEH 3 bulan mendatang terjadi di 10 kota, tertinggi di Surabaya," sebut BI melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/8/2018).

Konsumen pun juga memperkirakan tekanan kenaika harga pada 6 bulan mendatang, yakni Januari 2019. Hal ini disebabkan peningkatan permintaan pada periode tahun baru, terindikasi dari IEH 6 bulan mendatang sebesar 178,3 lebih tinggi dari 173,2 bulan sebelumnya.

Data survei BI menunjukkan, tekanan kenaikan tertinggi terjadi di Surabaya, yakni sebesar 20,6 poin.

Adapun terkait dengan pendapatan konsumen, rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average propensity to consume ratio) menurun dari 67,1 persen menjadi 66,7 persen.

Rasio pembayaran cicilan (debt to income ratio) pun juga turun dari 13,5 persen menjadi 13,4 persen.

Hal ini, sebut BI, sejalan dengan penurunan persepsi terhadap penghasilan pada Juli 2018 dan telah berlalunya periode Idul Fitri.

"Sementara rata-rata proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) pada Juli 2018 sedikit meningkat dari 19,4 persen menjadi 19,9 peren," sebut BI.

BI pun menjelaskan, simpanan bank masih menjadi sarana favorit konsumen untuk menyimpan sisa pendapatannya.

Sebanyak 46 persen responden akan menempatkan kelebihan pendapatannya dalam kurun waktu 12 bulan mendatang atau sampai dengan Juli 2019, dalam bentuk tabungan atau deposito.

"Preferensi penempatan kelebihan dana responden rumah tangga selanjutnya adalah dalam bentuk emas atau perhiasan sebesar 22,6 persen, dan properti sebesar 18 persen," tulis BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com