Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Investasi dari OJK untuk Investor Pemula

Kompas.com - 07/08/2018, 15:14 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini, generasi millenial mulai melirik investasi sebagai peluang di masa depannya. Selain itu, banyaknya teknologi finansial (fintech) yang menyediakan berbagai jasa investasi menggaet kalangan ini untuk menjajal hal tersebut.

Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Marta Samosir mengatakan, untuk masyarakat yang tertarik berinvestasi terutama pemula dan millenial sebaiknya memerhatikan beberapa hal penting mulai dari jenis investasi, risiko hingga ciri-ciri investasi ilegal.

Berikut, Sondang memberikan beberapa tips aman untuk masyarakat pemula dan millenial yang ingin menjajal investasi.

1. Tetapkan Jangka Waktu Investasi

Menurutnya, pilihan investasi harus sesuai dengan jangka waktu dimana pengambilan atau hasil investasi itu diperlukan oleh pemiliknya. Dia pun menjabarkan beberapa, pertama investasi jangka pendek yakni jangka waktu 1 tahun misalnya deposito, repo, dan surat utang jangka pendek.

Kedua, jangka menengah yakni kurun waktu 1-5 tahun misalnya ORI, SUN dan reksadana. Terakhir, jangka panjang yakni kurun waktu lebih 5 tahun misalnya saham, reksadana, unit link, DPLK dan tabungan emas.

“Tetapkan dulu, investasinya jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang,” ujar Sondang dalam acara Program Literasi Keuangan di Multivision Tower, Selasa (7/8/2018).

2. Kenali Profil Risiko dalam Berinvestasi

Setiap investasi pasti memiliki risikonya masing-masing. Hal tersebut mesti disesuaiakan dengan kemampuan manajemen risiko setiap orang yang berbeda dan mana saja yang bisa dia ditangani.

Sondang membagi ke dalam tiga macam tipe resiko investasi setiap orang, yakni pertama tipe konservatif yang menghindari risiko tinggi. kedua, tipe moderat yakni menoleransi sebagian risiko penurunan nilai investasi. kemudian, tipe agresif yakni tidak takut mengambil risiko tinggi dan optimis akan berhasil.

3. Kenali Ciri-ciri Investasi Ilegal

Selain itu, Sondang juga menyebutkan ciri-ciri investasi ilegal diantaranya yakni mengimingi high rate of return, jaminan free risk, penyalah gunaan testimoni pejabat publik, janji penarikan dana easy dan flexible, jaminan buy back guarantee, janji aset yang diinvestasikan aman, serra timing-timing bonus dan cashback besar untuk perekrutan anggota baru.

Hal di atas terdengar tidak masuk akal untuk jadi nyata, oleh karena itu Sodang menghimbau jika mau berinvestasi pastikan LEGAL dan LOGIS.

Oleh karena itu Sebelum berinvestasi, pastikan teliti legalitas lembaga dan produknya. Pahami proses bisnis yang ditawarkan, serta pahami pula manfaat dan risikonya. Tak lupa, pahami hak dan kewajiban sebagai investor dalam investasi tersebut.

“Selalu ada pro dan kontra untuk berinvestasi. Sesuatu yang aman pasti dikeluarkan oleh lembaga resmi, tapi perhatikan risikonya. Apakah ada regulator yang mengawasi atau tidak,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com