JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) Bank Indonesia (BI) Pungky P Wibowo menyebutkan, penukaran kartu debit berlogo GPN hingga akhir 2018 ditargetkan 30 persen dari total kartu debit yang beredar.
“Target kita kan 30 persen (dari total kartu debit dilengkapi cip) akhir tahun ini,” ujar Pungki di Multinasional Tower, Selasa (7/8/2018).
Dia mengatakan, hingga Juli 2018 penukaran kartu debit berlogo GPN telah mencapai kisaran 10-15 persen.
“Per Juli 2018, sudah 10-15 persen (dari total kartu debit),” ujarnya.
Sementara itu, hingga Mei 2018 lalu sudah tercetak sebanyak 937.000 kartu debit berlogo GPN dan yang sudah terdistribusi sebanyak 497.000 kartu.
Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), misalnya, menargetkan 18 juta lebih kartu berlogo GPN tersalurkan hingga akhir 2018. Rinciannya, Bank Mandiri menargetkan 1 juta kartu, BRI 14 juta kartu, BTN 400.000 kartu, dan BNI 3 juta kartu.
Terkait nilai transaksi, sejak diimplementasikannya GPN pada Oktober 2017 hingga Juni 2018 tercatat ada 24 juta transaksi menggunakan kartu debit berlogo GPN dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,58 triliun.
Dengan GPN, transaksi hingga tarik tunai di mesin ATM maupun perangkat EDC dari bank lain dengan biaya tambahan yang jauh lebih kecil.
Sebelumnya, perbankan mengeluarkan kartu debit yang hanya bisa digunakan pada perangkat dari bank yang sama.
Transaksi antar-bank pun dikenakan biaya administrasi cukup tinggi, yakni sekitar 2-3 persen per nilai transaksi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK: Mengenal GPN, Apa Keuntungannya?", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/01/144505226/infografik-mengenal-gpn-apa-keuntungannya.
Penulis : Akbar Bhayu Tamtomo
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "INFOGRAFIK: Mengenal GPN, Apa Keuntungannya?", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/01/144505226/infografik-mengenal-gpn-apa-keuntungannya.
Penulis : Akbar Bhayu Tamtomo
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary