Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun, Angka Kemiskinan Dipatok 9,3 Persen Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 08/08/2018, 13:09 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Sosial menargetkan persentase kemiskinan di Indonesia dapat mencapai 9,3 persen hingga akhir tahun ini.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sosial Idrus Marham saat Pembukaan Rapat Koordinasi Bantuan Sosial (Bansos) Kamis, (8/8/2018).

"Komitmen kita pada akhir periode pertama kepemimpinan masih bisa menekan angka kemisikinan minimal 9 ingga 9,3 persen bisa dilakukan. Ini bisa kita lakukan," ujar Idrus ketika ditemui awak media.

Idrus pun optimis dengan target tersebut. Pihaknya mengklaim, program-program pemerintah dalam rangka pengentasan kemiskinan berjalan dengan baik.

Hal tersebut terbukti dari rendahnya persentase kemiskinan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode September 2017 sebesar 10,12 persen, menjadi 9,82 persen di Maret 2018. Menurut BPS, angka tersebut adalah yang terendah sejak tahun 1999.

"Semua karena orientasi program pemerintah untuk menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memberi masa depan masyarakat dapat dilaksanakan dengan baik," lanjut dia.

Di sisi lain, menurutnya, seluruh kementerian atau lembaga terkait telah bersinergi, baik dari pusat hingga daerah untuk menekan angka kemiskinan.

Untuk mencapai target tersebut, Idrus mengatakan, penyaluran Bansos baik berupa Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), dan Beras Sejahtera (Rastra) tuntas pada bulan Agustus 2018.

Selain itu, Kementerian Sosial juga meningkatkan anggaran PKH pada APBN 2018 dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

"Kita tingkatkan PKH naik 2 kali lipat, dari Rp 17 triliun jadi Rp 39 triliun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com