Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Ekspedisi PLN Berhasil Survei 292 Desa di Papua

Kompas.com - 08/08/2018, 20:56 WIB
M Latief

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com - Tim Ekspedisi Papua Terang PLN telah melakukan survei di 292 desa di Papua dan Papua Barat. Pelaksanaan survei selama dua bulan sejak 28 Juli 2018 itu rencananya akan mendata sekitar 415 desa yang ada di lima posko, yakni Jayapura, Timika, Merauke, Wamena serta Nabire.

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik mengatakan tim ekspedisi ini akan melaksanakan tugas awal untuk mempercepat kelistrikan di Papua. Baru sepekan sejak tiba di Papua, tim tersebut sudah mensurvei lebih dari 50 persen desa yang ditargetkan.

"Itu juga berkat bantuan digital map dari LAPAN. Jumlah desa ini terus berkembang sesuai kondisi di lapangan, mengingat ada juga desa yang mengalami pemekaran," ujar Rofik, Selasa (8/8/2018).

Kondisi geografis dan sosial di Papua menjadi tantangan tersendiri bagi tim survei. Untuk mencapai desa di Kabupaten Lanny Jaya misalnya, tim terdiri dari mahasiswa, karyawan PLN pendamping, serta anggota TNI AD, maupun perwakilan pemerintah lokal ini harus menempuh jalan darat sekitar 4 jam dari Posko Wamena menuju Ibu Kota Tiom. Kondisi jalan merupakan tanah basah yang sulit dilalui kendaraan.

Selanjutnya perjalanan dari Tiom ke desa-desa hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki melalui jalan setapak, jalur gunung maupun sungai. Setelah 3 jam tim tiba di salah satu desa di Kecamatan Wiringgambut jumlah penduduknya sekitar 350 orang.

"Kami upayakan survei ini bisa memperoleh data akurat, tapi di sisi lain kami juga harus mengutamakan kesehatan dan keselamatan seluruh tim," kata Rofik.

Mahasiswa ITB, Hamzah Imanul Haq, yang juga peserta ekpedisi menuturkan bahwa seluruh tim bekerja dengan kompak dan saling membantu.

"Masyarakat pegunungan Wamena juga ramah dan terbuka sehingga semuanya berjalan baik. Persiapan kami pun baik sehingga fokus kami dapat terarah dengan selama ekspedisi ini,” kata Hamzah.

Selain kondisi demografi, tim juga mensurvei titik koordinat desa dan potensi energi baru terbarukan di desa tersebut, seperti potensi pembangkit hydro dari sungai maupun potensi energi surya. Hasil survei ini akan diolah kembali hingga akhir September menjadi gambar desain dan rincian kebutuhan material untuk setiap sistim kelistrikan desa yang akan dibangun.

Rofik menambahkan, rasio desa berlistrik di Papua dan Papua Barat saat ini baru mencapai 30,39 persen. Pada 2018 PLN sudah mengalirkan listrik di sekitar 51 desa sehingga.

"Untuk itu, kami akan terus mempercepat pembangunan listrik desa di Papua untuk mencapai target 1.216 desa," ucapnya.

Adapun perjalanan ekspedisi ini melibatkan sekitar 500 peserta yang terdiri dari Mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Cenderawasih (Uncen); pegawai PLN; maupun Anggota TNI AD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com